Ayah Inspirasiku (Karya Nursadi)

 

AYAH INSPIRASIKU

Ini adalah salah satu dari puluhan buku yang telah kami tulis yang telah kami cetak dan sebarkan secara grati. buku ini ditulis pada tahun 2023. Adapun buku dan novel yang pernah kami tulis antara lain:

Dibalik Bayangan Cinta, The Shadow Of Love, Penyelanggaraan Jenazah, Buku Pegangan Ramadhan, Belajar Cepat Kuasai Nahu, Non Fiksi, Fiksi 1, Fiksi 2, Pantun, Kumpulan Lagu Pembelajaran, Mutiara 195, dan lain sebagainya. Untuk buku-buku tersebut, bisa bapak/ibu baca melalui link berikut:




Ayah Inspirasiku ini diambil dari kisah nyata hidup penulis bersama ayah dan amak, buku ini ditulis untuk ayah dan omak tercinta, buku ini juga mendapatkan tanda tangan dari Sekda Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, buku ini sudah beberapa kali mengikuti pameran di berbagai lokasi. Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dan menjadi pembelajaran untuk kita semua. Buku ini sipersembahkan untuk ayah dan amak tercinta.

Dalam kehidupanku ayah selalu menjadi inspirasi hidupku dalam melakukan hal apapun, dalam setiap keadaan ayah selalu mempunyai pesan untuku, setiap langkahku ada pesan ayah yang selalu ku ingat. Sehat selalu ayah, murah rezeki dan diberikan umur yang Panjang dan berkah agar aku bisa untuk membalas jasa-jasa di hari tua ayah. Masih ada banyak niat hatiku yang belum tersampaikan untuk ayah, semoga Allah mempermudah jalan rezekiku agar aku bisa melaksanakan niat hatiku untuk ayah.

Inspirasi atau Pesan-Pesan kehidupan yang saya dapat dari ayah adalah sebagai berikut : 

MENJAGA KEWAJIBAN KEPADA ALLAH

Ayah selalu mengingatkan kewajiban kepada Allah, Ayah selalu menjadi teladan dalam melaksanakan kewajiban kepada Allah, kemanapun, dimanapun kami berada, ada dua hal yang tidak pernah ditinggalkan yaitu pakaian sholat dan Al-Quran.

Untuk masalah sholat dan mengaji ayah langsung menjadi guru utama untuk mengajarkan kepada anak-anaknya, ayah tidak membiarkan anaknya untuk belajar sholat dan mengaji kepada orang lain, karena ayah menganggap ini adalah kewajiban yang haqiqi baginya, dia tidak mau diakhirat kelak ini akan menjadi tambahan beban baginya.

Walapun ayah terlahir dari keluarga yang kurang mahir Al-Quran namun ayah tidak mau anak-anaknya tidak tahu Al-Quran, bahkan ayah adalah salah satu pendiri pendidikan Al-Quran di kampung. Sangat banyak ayah melahirkan para pengajar-pengajar Al-Quran yang profesional di kampung.

 Pesan ayah :

“Jangan pernah lalaikan kewajibanmu kepada Allah, jika kamu sudah melupakan Allah bagaimana Allah akan mengingatmu” 

INGATLAH ALLAH DALAM SETIAP KEADAAN 

Ayah selalu mengingatkan kami, jangan pernah lupa kepada Allah dimanapun dan disaat apapun, karena kalau sampai kamu lupa akan Allah segala sesuatu yang buruk akan mudah terjadi.

Selalulah ingat kepada Allah, karena Allahlah yang maha kuasa terhadap segalanya, jika kamu selalu ingat kepada Allah maka kamu akan selamat dari godaan manusia dan syaithan.

Ingatlah selalu kepada Allah, jika Allah sudah meridhai semua Langkah perjalananmu maka tidak akan ada jalan yang terasa sulit untuk dilewati.

 Pesan Ayah :

“Jika semua jalan sudah tertutup untukmu, maka kembalilah kejalan Allah, jalan Allah selalu terbuka untukmu”

 “Bekerjalah sepuasnya, tapi jangan sampai pekerjaanmu membuatmu lupa kepada Allah”

 “Carilah harta, tapi jangan lupakan yang memberi harta” 



JANGAN PENAH LUPA UNTUK BERDO’A 

Ayah selalu mengajarkan untuk memperbanyak berdo’a kepada Allah, kita di dunia ini hanya menjalani, yang menentukan yang memberikan keputusan adalah Allah Swt, maka setelah berusaha perbanyaklah berdo’a kepada Allah, karena hutang kita hanya berusaha dan berdo’a, masalah hasil kita serahkan kepada Allah Swt.

Jangan pernah bosan dan capek untuk berdo’a kepada Allah, walapun Allah belum mengabulkan semua permintaanmu sekarang, suatu saat nanti Allah pasti akan mengabulkannya.

Apapun masalahmu, apapun keadaanmu jangan pernah lupa berdo’alah kepada Allah. Carilah waktu-waktu yang mustajab untuk berdo’a agar do’amu cepat dikabulkan.

 Pesan Ayah :

“Berdo’alah, kalaupun tidak dikabulkan sekarang Allah lebih tahu kapan do’amu harus dikabulkan” 

HINDARI MAKSIAT 

Ayah mendidik kami untuk selalu menjauhi maksiat apapun bentuknya, ayah selalu mengawal perjalanan kami agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan.

Ayah selalu mengawasi cara berteman kami, dengan siapa berteman, kemana pergi dan apa yang dilakukan, dan ayah juga memberikan batasan bagi kami dalam berteman dan bermain, sehingga tidak ada cela buat kami untuk mendekati kemaksiatan.

Ayah menjadi teladan bagi kami dalam bergaul dan berteman, ayah tidak pernah keluar malam, sehingga kami juga tidak pernah keluar malam, ayah tidak pernah nogkrong-nongrong di kedai kopi, sehingga kami juga tidak tahu aktivitas kedai kopi, ayah tidak pernah nonton-nonton hiburan, sehingga kami juga tidak pernah nonton hiburan, dan masih banyak lagi teladan lainnya, sehingga kami tidak ada cela untuk berkumpul Bersama teman-teman untuk kemaksiatan. 

Pesan Ayah :

“Hindarilah maksiat, karena maksiat akan mendatangkan murka Allah”

JANGAN BERKELIARAN DISAAT MAGHRIB 

Ayah mengajarkan kami untuk mengakhiri aktivitas disaat maghrib, apapun pekerjaanmu, dimanapun kamu berada, jika sudah datang waktu maghrib maka pulanglah, karena ayam saja masuk kekandangnya disaat maghrib, masak kamu dikalahkan oleh ayam ? 

Waktu maghrib adalah waktu yang sanbat berharga bagi kami, karena disaat itulah kami bisa bercerita, berkumpul, makan Bersama, sholat berjama’ah, mengaji dan belajar. Setelah itu kegiatan bercerita kami lanjutkan ditempat tidur sambil mijitin ayah, sehingga kami terbasa mendengarkan dongeng ayah sebelum tidur, dan ini adalah saat yang kami tunggu-tunggu setiap harinya. 

Pesan Ayah:

“Jika datang waktu maghrib pulanglah ke rumah, jangan sampai engkau dikalahkan ayam”  

USAHAKANLAH UNTUK SELALU MAKAN BERSAMA 

Sesibuk apapun pekerjaan ayah, kalau waktu makan tiba kami selalu makan Bersama. Menurut ayah makan Bersama ini adalah kunci dari kebahagiaan keluarga, karena makan ini salah satu kebahagiaan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh keluarga, makanya harus dinikmati secara Bersama-sama.

 Pesan Ayah:

“Makan Bersama adalah kunci dari keharmonisan rumah tangga” 

JANGAN PERNAH NGOMEL ATAU MARAH DISAAT MAKAN 

Waktu makan adalah waktu yang selalu kami tunggu sampai sekarang, karena waktu makan adalah waktu istirahat sekaligus kesempatan emas bagi kami untuk bercanda tawa, saling bertukar cerita dan bahkan berbagi pengalaman. 

Pesan Ayah:

“Waktu makan adalah waktu untuk menikmati kehidupan, jangan dirusak dengan ngomel atau marah-marah”

CINTAILAH MASJID 

Semenjak kecil ayah selalu mengajari kami untuk mencintai masjid, ayah selalu membawa kami ke masjid walaupun waktu itu kami belum tahu apa-apa, kami hanya duduk berlari dan bermain di masjid.

Apalagi di bulan Ramadhan, ayah selalu membawa kami untuk sholat tarawih dan tadarus, sehingga kami sudah terbiasa dengan masjid. 

Pesan Ayah:

“Ajarilah anak-anakmu untuk mencintai masjid, jangan takut jika mereka ribut di masjid karena mereka yang ribut sekaranglah yang akan menegakkan syi’ar agama dimasa yang akan datang” 

“Ajarilah anak-anakmu untuk mencintai masjid, jika mereka tidak tahu masjid jangan heran jika nanti mereka jauh dari Allah” 

“Pergilah kemanapun dan tinggallah dimanapun,, tapi ingat dua hal,, hindari yg haram dan jangan lupakan masjid”

JANGAN PERNAH LUPA UNTUK BERBAKTI 

Sejak kecil ayah selalu mengajarkan kami untuk berbakti, ayah mengajarkan banyak cara untuk berbakti, dengan cara menyuruh kami untuk mengantarkan makanan kepada atuk dan nenek dan bahkan membantu atuk dan nenek.

Kemudian ayah tidak pernah memberikan uang kepada kami atas nama upah dari pekerjaan apapun, walapun ayah memberikan uang kepada kami setelah melakukan sesuatu, tapi itu bukan diatas namakan upah dari melakukan pekerjaan tersebut.

Hal ini dilakukan ayah  agar kami tidak terbiasa melakukan sesuatu hanya karena mengharapkan imbalan, karena jika sudah terbiasa melakukan sesuatu dengan imbalan, maka akan terasa berat jika tidak ada imbalannya.

 Pesan Ayah:

“Jangan biasakan memberi upah kepada anakmu, karena akan membuat mereka lupa cara untuk berbakti” 

HORMATILAH GURUMU 

Ayah selalu mengingatkan kami untuk tidak melawan kepada guru, dan ayah tidak akan pernah menanggapi jika kami melaporkan kejadian sekolah di rumah, sehingga kami tidak pernah melaporkan apapun yang terjadi.

Apapun masalah yang terjadi disekolahmu jangan kamu bawa pulang, selesaikan urusan sekolahmu disekolah, jika guru telah menyerahkan kepada orang tua barulah akan menjadi urusan kami, kata ayah.

Ikuti nasehat guru, jalankan perintah guru, karena hanya dengan ituulah kami akan mendapatkan kesuksesan dalam hidup. Apapun yang terjadi jangan pernah melawan kepada gurumu. 

Pesan Ayah:

“Hormatilah gurumu karena itu adalah kunci keberkahan ilmu” 

“Hormatilah gurumu walaupun bertentangan dengan pikiranmu, ingat kalau merdeka pernah berjasa untukmu”

JANGAN PERNAH LUPAKAN JASA-JASA GURUMU 

Ayah mengajari kami untuk selalu mengingat jasa-jasa para guru yang pernah mengajari kami. Apapun yang pernah terjadi disaat kamu sekolah jangan sampai merusak pikiranmu terhadap guru, sekali dia menjadi gurumu selamanya dia adalah gurumu. Apapun yang pernah terjadi disaat kamu sekolah itu adalah bumbu dalam pendidikan, jangan pernah membuatmu dendam terhadap gurumu, guru adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupmu, kalaulah tidak karena guru kamu tidak akan jadi apa-apa.

Ingatlah selalu jasa-jasa gurumu, selalulah berbakti kepadanya sampai kapanpun. Gurulah yang telah berjasa terhadap hidupmu, yang telah membuatmu tahu akan segala hal, jika ada kesempatan dan waktumu, bantulah guru-gurumu. 

Pesan Ayah:

“Jangan pernah lupakan guru yang telah mengajarimu walaupun satu hurup, karena tidak ada kata mantan guru dalam pendidikan” 

MAKANAN YANG HALAL 

Disaat ayah masih aktif menderes, setiap hari libur saya sering ikut ayah ke kebun.

Saya ikut ayah menderes sekaligus menolong ayah melepaskan sigirip (sisa deresan) yang ada polan (goresan pisau). Sigirip itu saya kumpulkan kemudian saya bentuk bulat seperti bola, sehingga kumpulan sigirip itu bisa kami jadikan sebagai bola kasti.

Ayah menyuruh saya untuk membuang sisa kulit karet atau ban yang masuk ke dalam tampungan karet (sayak). Jika ada ban yang masuk ke dalam sayak tolong dibuang ya, karena itu nanti akan merusak kebersikan rezeki kita. Percuma kita bekerja mencari yang halal kalau akhirnya jadi haram juga karena ban tersebut, kata ayah.

 Pesan Ayah:

“Jangan pernah mencampuradukkan rezeki yang halalmu dengan yang haram, karena setetes rezeki yang haram akan merusak semua rezekimu 

“Pergilah kemanapun dan tinggallah dimanapun,, tapi ingat dua hal,, hindari yg haram dan jangan lupakan masjid”

BEKERJA KERAS 

Ayah mempunyai kebiasaan yang berbeda dengan orang lain, orang lain sepulang kerja (menderes) mereka akan menghabiskan waktu di diwarung-warung kopi dari siang sampai sore.

Ayah tidak menyukai hal tersebut, ayah akan mencari kerja lain yang bisa dilakukan sepulang menderes, baik itu mencari pasir, mencari batu, atau membuat kebun-kebun kecil dibelakang rumah.

Bagi ayah tidak ada waktu untuk bersantai, karena kita hidup ini harus punya rencana, untuk mencapai rencana tersebut tidak bisa hanya dengan bersantai-santai, kita bukan orang yang berlimpah warisan. 

Pesan Ayah:

Kita  bukan putra makhkota, maka bekerjalah, karena kita akan mengumpulkan nol nol dari nol, bukan menghabiskan nol nol jadi nol” 

“Selagi napasmu terasa lepang bekerjalah,, jika tidak waktu akan membuatmu susah bernapas”

JANGAN GENGSI DALAM BEKERJA 

Sepanjang hidup ayah, sudah banyak pekerjaan yang dijalaninya, ayah tidak pernah mempedulikan apapun bentuk pekerjaan yang pennting bisa menghasilkan dan halal.

Apalagi disaat kami mulai sekolah keluar daerah, ayah melakukan apa saja demi biaya sekolah anaknya, tidak jarang kami mendapatkan hinaan dari orang lain, dikatakan orang hutan, tidak punya kerja tetaplah, sang pebanting tulanglah dan bahkan banyak juga sindiran dipanggilan orang kaya, atau mau pesta dan lain sebagainya.

Ayah tidak pernah gengsi untuk melakukan pekerjaan apapun, mulai dari mencari batu di sungai, mencari pasir, berkebun kecil-kecilan, sampai mengolah gambir menjadi getah secara berkeluarga, sehingga kami harus bermalam di kebun gambir. 

Pesan Ayah:

“Jangan gengsi terhadap hidup, kerjakanlah apapun yang penting halal, karena tidak ada orang gengsi yang menjadi sukses, tapi sangat banyak orang yang sukses tanpa gengsi” 

SEGERA TAUBAT DARI MAKSIAT

 Kita sebagai manusia biasa tentu tidak akan pernah luput dari salah dan dosa, namun sebesar apapun kesalahan yang dilakukan jangan menunda untuk taubat kepada Allah Swt, karena jika selalu bergelimang dalam kemaksiatan keberkahan rezeki juga akan menjauh.

Karena sibuk pekerjaan terkadang kami juga pernah lalai dalam melakukan ibadah kepada Allah Swt, anmun ayah selalu mengajarkan kami untuk mohon ampun kepada Allah setiap maghrib dan subuh agar kesalahan-kesalahan pada hari tersebut langsung diampuni oleh Allah Swt, sehingga tidak lama bergelimang dosa.

Walaupun kita tak tahu taubat kita diterima atau tidak oleh Allah, namun hati akan merasa tenang jika sudah mintak ampun dan menyesali semua kesalahan yang pernah dilakukan dihada[pan Allah Swt. 

Pesan Ayah:

“Jika engkau terlanjut berbuat salah maka segeralah taubat, karena azab tidak menunggu engkau bertaubat” 

JANGAN BANYAK PIKIR DALAM MEMILIH PEKERJAAN 

Saya selalu meliihat ayah bisa melakukan hal apapun, sehingga saya penasaran kapan ayah belajarnya, ternyata kuncinya adalah ayah tidak pernah mengatakan tidak bisa terhadap apapun pekerjaan yang akan dilakukannya.

Dari situlah saya juga ikut cara ayah untuk tidak mengatakan tidak bisa terhadap pekerjaan apapun sebelum dicoba.

Sehingga apapun pekerjaan yang tersedia selalu saya libas tanpa batas, dan Alhamdulillah bisa selesai dengan sempurna.

Pantang menyerah sebelum dicoba, ayah berprinsip orang yang bisa sekarang berawal dari tidak bisa juga, maka jika mereka bisa kita kenapa tidak.               

Pesan Ayah:

“Ambillah semua peluang yang ada, jangan menunggu mampu, karena jika kamu menunggu mampu maka peluang itu sudah tidak ada, ambillah, seiring jalannya waktu kamu pasti akan mampu” 

TIDAK BOLEH BERTANDANG

(TIDUR DI RUMAH ORANG LAIN) 

Ini salah satu aturan keras yang ada dirumah kami, ayah tidak pernah membiarkan kami untuk tidur bertandang (numpang tidur) ke rumah siapapun, jika kami jalan ke rumah teman, rumah guru atau pergi pengajian dan sebagainya, disaat sudah hampir tengah malam ayah pasti akan mencari kami, jika hampir tengah malam kami belum pulang ayah akan menjemput kami pulang.

Banyak pesan tersirat yang disampaikan ayah melalui hal tersebut, yang pertama ayah tidak mau kami salah jalan dalam berteman, karena jika tidur dirumah orang akan minim dari pengawasan, kedua ayah ingin malam-malamnya bersama dengan anaknya, karena diwaktu malamlah waktu yang Panjang buat anak-anaknya, waktu untuk menanamkan rasa kekeluargaan, kemudian ayah tidak mau anaknya jadi lupa rumah karena keasyikan dirumah orang. 

Pesan Ayah:

“Jadikanlah rumahmu sebagai tempat Kembali, jika kamu tidak tahu tempat Kembali bagaimana nanti kamu bisa mempedulikan keluargamu”

JAGA SHOLAT DIMANAPUN 

Salah satu hal yang selalu dilakukan ayah adalah, ayah akan menghentikan pekerjaan apapun disaat adzan berkumandang, sesibuk apapun pekerjaan ayah, ayah akan berusaha untuk melaksanakan sholat diawal waktu, walaupun ada juga waktu sholat yang terlalaikan karena pekerjaan.

Ada dua pesan yang disampaikan ayah untuk semua anaknya, kemanapun kalian pergi, dimanapun kalian nanti berada ingat dua hal, yang pertama jauhi yang haram, yang kedua jangan lalaikan sholat.

Selain tidak melalaikan sholat, ayah juga akan berusaha untuk melakukan sholat dengan sempurna, ayah tidak mau melaksanakan sholat secara acak-acakan dengan pakaian seadanya, makanya kemanapun ayah bekerja ayah akan membawa pakaian sholatnya dan melaksanakan sholat sekhusyu’ mungkin dengan bacaan yang sempurna. 

Pesan Ayah:

“Bagaimanapun keadaanmu, dimanapun posisimu tetaplah jaga sholatmu, karena itulah yang akan menolongmu” 

MENDIDIK ANAK MENGAJI 

Ayah adalah salah satu guru mengaji senior di kampung, sehingga banyak guru-guru mengaji yang ada di kampung adalah murid ngaji ayah dulunya.

Walaupun sudah banyak tempat-tempat mengaji yang tersedia, baik di musholla-musholla maupun di rumah-rumah warga, ayah tetap menjadi salah satu guru mengaji yang dicari oleh masyarakat setempat waktu itu. Inilah salah satu alasan kenapa ayah tidak membiarkan kami mengaji ke tempat lain.

 Pesan Ayah:

“Bukan tak mau mengantarkanmu mengaji kesurau, walaupun kami capek pergi pagi pulang malam, namun kewajiban terhadap pendidkan agamamu harus ayah pegang agar ayah bisa mempertanggungjawabkannya dihadapan Allah kelak” 

Jangan ada kata capek untuk mendidik anak, karena Pendidikan yang utama adalah dari keluarga, jika kalian sudah mengetahui dasar-dasar agama, kalian akan terjaga untuk kemanapun” 




PENTINGKANLAH PENDIDIKAN 

Kehidupan ayah sangat berbeda dengan masyarakat lainnya, walaupun orang lain sudah mulai hidup dengan bermewah-mewahan, ayah tidak pernah menghiraukannya, ayah rela tanpa kewewahan asalkan anaknya berpendidikan, ayah rela hidup sederhana, makan sederhana asalkan anaknya mendapatkan pendidikan yang sempurna. Ayah berusaha mengantarkan anaknya sekolah di luar daerah agar mendapatkan pendidkan yang lebih bagus.

Kami tidak tergiur kehidupan mewah seperti orang lain, banyak yang beranggapan menyekolahkan anak membuat kita tak punya apa-apa, kami tak peduli, walaupun kami tak punya barang yang berharga, kalian berhasil menjadi orang adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kami. Biarlah kami tak punya apa-apa asalkan kalian mencicipi pendidkan seperti orang.

Inilah bedanya ayah dengan orang lain, kalau orang lain membujuk anaknya untuk tidak sekolah dan bisa diajak bekerja, kalau ayah memaksa kami untuk sekolah tinggi-tinggi ke luar daerah, bahkan ayah sampai mengusir kami dari rumah jika tidak mau sekolah. 

Pesan Ayah:

“Ayah boleh hidup motong (menderes) tapi kalian jangan sampai hidup motong (menderes) seperti ayah, karena kalian tidak akan sanggup banting tulang sampai mati 

“Kami bekarja panas-panasan pakai tenaga, kalian rajinlah sekolah jangan sampai bekerja pakai tenaga lagi 

MENANAMLAH 

Salah satu hobi ayah adalah, ayah suka menaman tanaman yang berharga di sekitar kebun atau rumah, seperti menanam durian, kelapa, langsat, manggis dan sebagainya, banyak yang berkomentar, untuk apa menanam pohon seperti itu, pohon itu akan berbuah puluhan tahun yang akan datang, kita tidak akan bisa mencicipinya, ayah tidak peduli dengan itu. 

Pesan Ayah:

“Menanamlah, walaupun nanti kamu tidak akan mencicipi hasilnya, setidaknya anak cucumu tidak mengambil buah tanaman orang”

JAGALAH PERSATUAN DALAM BERSAUDARA 

Dari kecil ayah menanamkan rasa persaudaraan diantara kami, ayah tidak pernah membedakan antara kami, sehingga tidak jarang kami mempunyai baju yang kembar walapun jarak kami berbeda jauh, ini dilakukan ayah agar kami tidak merasa dibedakan, bahkan sampai kami mempunyai pasangan masing-masing, ayah selalu memberikan modal yang sama terhadap anak-anaknya, bahkan ayah berusaha agar anaknya tinggal berdekatan agar selalu terjaga persatuannya.

Ayah memberikan rumah dan tapak rumah untuk semua anaknya diseputaran rumah keluarga, dengan tujuan agar kami selalu Bersatu, karena kalaupun nanti ada yang selisih paham pasti tidak akan lama, karena kami bertetangga.

Jagalah persaudaraan kalian, kalian laki-laki ada tiga, tolong di jaga saudara perempuan kalian yang bertiga lagi, jangan pernah berselisih paham. 

Pesan Ayah:

“Jangan pernah sakit hati terhadap perkataan saudaramu, jika pahit jadikanlah obat, jika manis jadikan sebagai palomak makan (agar makan menjadi enak)”

MEMPERTAHANKAN HAK 

Ayah mengajari kami untuk tahu hak, dan ayah selalu tegas tentang hak ini, ayah tidak pernah menggangu hak orang lain, tapi ayah juga tidak mau haknya diotak atik oleh orang lain.

                Ayah akan mempertahankan haknya sampai titik darah penghabisan, kemanapun jalurnya ayah akan menjalaninya.

                Disamping itu ayah juga mengajarkan kami untuk selalu mempertahankan hak, apapun tantangannya, apapun yang akan terjadi, yang Namanya hak pertahankanlah semampu kalian. 

Pesan Ayah:

“Kita boleh miskin, tapi jangan sampai dipijak, pertahankanlah hakmu sampai mati, jika kamu sudah tidak bisa mempertahankan hakmu, maka kamu seolah-olah sudah mati, walaupun hakikatnya kamu belum mati, tapi kamu dan keluargamu akan dipijak sampai mati”  

MENEGAKKAN KEBENARAN 

Dari kecil ayah selalu memperlihatkan perilaku menentang kejahatan, baik sewaktu ayah menjabat dipemerintahan maupun sewaktu menjabat sebagai pemuka adat, tidak jarang ayah dimusuhi karena selalu melawan kemungkaran, bahkan puncaknya ayah diberhentikan dari semua jabatannya karena selalu membangkang terhadap kebijakan-kebijakan yang menzholimi masyarakat.

                Ayah tidak pernah menyesali hal tersebut, bagi ayah lebih baik kita dimusuhi karena menegakkan kebenaran dari pada dipuji karena ikut kemungkaran.

                Hal itulah yang memotivasi kami untuk selalu menegakkan kebenaran. Saya juga termasuk orang yang keras dalam menentang kedzolilman dan menyampaikan kebenaran, baik dikhutbah-khutbah maupun diceramah-ceramah, sehingga suatu saat datang seseorang kepada saya untuk melarang membahas kejahatan-kejatahan yang terjadi, khutbah dan ceramah cukuplah masalah kewajiban kepada Allah saja, jangan ikut campur urusan lain katanya, kamu masih kecil, jangan tajam-tajam kali kalau khutbah dan ceramah, tambahnya, langsung saya jawab, saya hanya menyampaikan yang benar, jika ada yang tersinggung berarti bukan salah saya. Selagi ada kesempatan untuk memerangi kezholiman akan saya lakukan, karena saya tidak punya kekuasaan, jadi saya pergunakan lisan semampunya, selagi berada di jalan Allah, insyaAllah Allah pasti membukakan jalannya.

                Setelah kejadian itu saya benar-benar diblack list dari dunia dakwah, namun Allah berikan jalan lain kepada saya untuk menegakkan kebenaran tersebut.               

Pesan Ayah:

“Biarlah dibenci manusia asalkan dijalan yang benar, maka yakinlah walaupun tidak sekarang, lambatlaun pertolongan Allah akan dating, tetaplah tegakkan kebenaran, kalau bukan kita siapa lagi”

 “Jangan takut dikucilkan manusia asalkan dijallan Allah, karena Allah punya banyak jalan untuk mengangkat derajatmu” 

“Matipun manusia menjelakkanmu kalau kata Allah tidak maka tetap tidak” 

JANGAN HAUS JABATAN 

Ayah berpesan: jangan terlalu haus dengan jabatan, karena jabatan itu hanyalah titipan dari Allah, jabatan itu bukanlah rezeki tapi tanggung jawab.

Bukan tak boleh untuk menduduki sebuah jabatan, karena dengan jabatanlah kita akan lebih mudah untuk memeerangi kemungkaran, tapi jangan sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sebuah jabatan.

Capailah sebuah jabatan itu dengan jalan yang benar insyaAllah jabatan tersebut juga akan mengantarkanmu ke jalan yang benar.

Jika kamu punya jabatan di masyarakat, jadikan lah jabatanmu untuk menegakkan kebenaran, dan mencegah kemungkaran. 

Pesan Ayah:

“Jangan takut kehilangan jabatan karena menegakkan yang benar, lebih takutlah terhadap murka Allah jika kamu ikut kedzoliman demi mempertahankan jabatan” 

“Jangan takut dibenci manusia asalkan disayang oleh Allah, karena Allah pasti punya cara untuk mengeluarkan engkau dari hinaan manusia”

MENGHORMATI ORANG LAIN 

Ayah selalu mengajarkan kami untuk selalu menghormati siapapun, terutama orang yang lebih tua dari kami, hormatilah orang lain, sekalipun kamu tidak mengenalinya, kami sealu diajarkan untuk selalu mencium tangan orang yang lebih tua dari kami.

Kemudian ayah juga mengajarkan kami untuk menghormati dan tidak memendang rendah terhadap siapapun, jangan pernah menyepelahkan orang lain, belum tentu kamu lebih baik darinya, carilah sudut untuk menghormati orang lain, kalau tua hormati karena tuanya, kalau pintar hormati karena pintarnya, kalau alim hormati karena alimnya dan lain sebagainya. 

Pesan Ayah:

“Hormatilah orang lain walapun tidak engkau kenali, dengan menghormati orang lain membuat engkau dihormati” 

“Hormatilah orang lain, kalaupun engkau tidak dihormatinya, setidaknya orang lain akan menghormati engkau”

MENATA KEHIDUPAN, MODAL HIDUP UNTUK MASA DEPAN 

Ayah selalu mengajarkan kami untuk berpikir jauh ke depan, tidak jarang ayah berpesan, jika kamu punya kebelihan uang maka belikanlah kepada barang yang berharga seperti emas atau tanah, jangan dulu bermewah-mewahan, karena kalau kamu belikan ke barang yang berharga seperti emas, lama-lama kelamaan harganya akan semakin naik dan kamu tidak akan pernah rugi. Jika kamu belikan ke mobil mewah, setiap saat kamu akan  menghabiskan uang untuk merawatnya, dan semain lama harganya semain turun. 

Pesan Ayah:

“Jika kamu punya uang belikan kepada sesuatu yang berharga, seperti emas, tanah dan lainnya, karena dimasa yang akan datang kamu tidak akan bisa lagi mendapatkannya, banyakpun uangmu, yang jual tidak ada, rajinpun kamu menanam, tanah yang mau ditanam tidak ada” 

“Berangsur-angsurlah membangun rumah, walaupun gubuk kecil itu akan membuatmu lebih kuat dalam menjalani hidup”

BIASAKAN HIDUP HEMAT 

Ayah selalu mengingatkan kami untuk selalu hidup hemat, jika tidak dibutuhkan jangan dibeli, gunakanlah hasil kerjamu kepada sesuatu yang dibutuhkan, tapi sangan sampai karena ingin berhemat kamu jadi pelit kepada diri sendiri, jangan sampai pulak karena ingin berhemat kamu jadi menahan selera.

Jangan tegiur oleh kehebatan dunia, kamu belipun segala isi dunia ini maka kamu tetap akan belum puas, ambil lah seperlunya, maka kamu akan lama menikmati hidup. Dunia ini luas, ambillah secukupnya, pergunakanlah seperlunya.

 Pesan Ayah:

“Belilah segala yang dibutuhkan dan bermanfaat, karena hidup tidak selamanya begini”

 “Kau belipun segala isi dunis ini, pasti kamu belum akan puas, itulah dunia”

 “Silahkan hemat tapi jangan sampai pelit kepada diri sendiri” 

JANGAN LUPA BERSEDEKAH 

Ayah selalu mengajarkan kami untuk mudah bersedekah baik kepada orang lain maupun ke masjid dan musholla, setiap ke pasar atau ketempat keramaian ayah mengajarkan kami untuk memberikan sedekah kepada orang yang minta-minta. Jka kami pergi ke masjid dan musholla ayah akan memberikan kami uang untuk dinfaqkan.

Pesan Ayah:

“Sesulit apapun kehidupanmu, jangan lupa bersedekah, karena sekecil apapun sedekahmu akan menjadi kunci pembuka rezeki bagimu” 

KETERBUKAAN DALAM RUMAH TANGGA 

Terbukalah dalam rumah tangga, jika kamu sudah main rahasia-rahasiaan dalam rumah tangga maka lambat laun akan hilang kepercayaan keluargamu, jika kepercayaan keluargamu sudah hilang maka kepercayaan Allah juga akan menghilang untuk mu. 

Pesan Ayah:

“Sampaikanlah kejujuran itu walaupun pahit, karena sepahit-pahitnya kejujuran tidak sepahit dibohongin” 


PENUHI KEINGINAN ISTRI DAN ANAK

Ayah jika pulang dari suatu tempat pasti bawa oleh-oleh atau makanan untuk anaknya, disaat kami menawarkan padanya, ayah selalu bilang sudah makan dan sudah kenyang, sekarang setelah menjadi ayahlah kami baru tahu kenapa dulu ayah selalu bilang sudah makan dan sudah kenyang, sekarang saya baru tahu, disaat makan kenapa ayah dulu lebih suka tulang-tulang lauknya saja dari pada dagingnya, kenapa dulu ayah hanya mengambil leher, kepala dan usunya saja, kenapa dulu ayah bilang lebih suka nasi dingin, dan sebagainya.

Karena ayah yakin do’a istri adalah kunci kesuksesan suami, jika kamu ingin rezeki melimpah jangan pelit terhap anak dan istri, semakin banyak memenuhi keinginan anak dan istrimu maka akan semakin banyak do’a yang akan disampaikan oleh anak dan istrimu. 

Pesan Ayah:

“Jangan keberatan untuk memenuhi keinginan anak dan istrimu, semakin banyak keinginan yang kamu penuhi maka akan semakin banyak do’a untukmu” 

“Do’a istri adalah kunci kesuksesan suami

BAHAGIAKAN KELUARGA 

Sesibuk apapun pekerjaanmu, jangan pernah lupakan waktu untuk keluargamu, walaupun hanya sedetik, luangkan waktu untuk bercanda tawa dan membahagiakan keluargamu.

Jangan merasa rugi meluangkan waktu untuk membahagiakan keluargamu. Buatlah keluargamu Bahagia, karena dibalik kebahagiaan tersebut tersimpan do’a indah yang akan disampaikannya pada Allah.

Pesan Ayah:

“Dibalik senyuman anak dan istrimu ada banyak pintu rezeki yang akan terbuka untukmu” 

JANGAN MEMANJAKAN ANAK 

Ayah adalah orang yang sedikit pemarah dan tegas, kami tak bisa membantah kata-katanya, ayah pemarah bukan tak penyayang, ayah sangat sayang kepada anak-anaknya, inilah cara ayah menyayangi kami, ayah tidak mau memanjakan anaknya, agar anaknya tahu adab. 

Pesan Ayah:

“Silahkan menyayangi anak, tapi jangan dimanja, karena jika kamu terlalu memanjakan anakmu, nanti kamu akan dimakannya”

BERPAKAIANLAH DENGAN BAIK 

Sejak kecil ayah paling benci melilhat anaknya tidak berpakaian sopan, apalagi untuk anak perempuannya, jangankan memakai celana levis, jika ayah melihat akannya memakai, jika melihat ada ceana levis cewek yang terjemur aja langsung dibakarnya. Untuk anak laki-lakinya ayah juga mengatur cara berpakaiannya, ayah tidak pernah membelikan celana pendek untuk anak laki-lakinya. Sehingga kami jika olahragapun tidak pernah pakai celana pendek.

Selain tidak memberikan kesempatan untuk kami memakai celana pendek, ayah pun tidak pernaha memakai celana pendek baik di rumah mauppun di temp;at kerja, ayah bukan hanya memberikan contoh, tapi ayah siap untuk menjadi contoh bagi kami. Dengan demikian kami terpaksa mengikuti, bukan karena menjalankan perintah, tapi karena mencontoh. 

Pesan Ayah:

“Pakaian mencerminkan perilakumu, baikpun ibadahmu, jika pakaianmu tidak baik maka kamu  akan dianggap tidak baik” 

PENDIDIKAN AGAMA 

Ayah selalu memberikan pembelajaran agama kepda kami semua sejak kecil, kemudian setelah kami masuk ke dunia pendidikan, ayah berusaha mengantarkan kami ke sekolah yang bernuansa agama, baik itu pondok pesatren maupun madrasah, ayah tidak mau mengantarkan kami ke sekolah-sekolah umum, ayah berkata, setidaknya kalian tahu dasar hukum-hukum dalam agama, kemudian kalau kalian sudah tahu tergantung kalian mau mengamalkannya atau tidak, yang penting hutang ayah sudah lunas, katanya.

Bukan hanya anaknya, bahkan sampai ke cucu-cucunya ayah juga mengarahkan untuk mengantarkan cucunya ke Pondok Pesantren. 

Pesan Ayah:

“Ayah memang bukan orang yang kuat beragama, tapi jangan sampai kalian kurang agama” 

“Ajarilah anak akan ilmu agama, kalaupun tidak bisa mangurangi beban diakhirat kelak, setidaknya mereka tidak menambah beban”

HIDUP MENETAP (TIDAK BERPINDAH-PINDAH) 

Setelah beerumah tangga cara hidup ayah sangat berbeda dibandingkan kehidupan sebelum menikahnya, dimana sebelum menikah ayah suka merantau, namun setelah menikah ayah tidak lagi pergi merantau, sesulit apapun kehidupan di kampung ayah tetap akan tinggal Bersama keluarganya.

Prinsip ayah walaupun hidup susah jika masih bisa berkumpul dengan keluarga itu adalah sebuah kebahagiaan, makanya ayah tidak pernah pergi merantau setelah menikah.

Kalaupun nasib mengharuskannya pindah tempat tinggal maka ayah akan membahawa seluruh eluarganya ikut serta kesana, ada kebahagiaan tersendiri bagi ayah disaat pulang kerja ada anak yang menunggunya di rumah. 

Pesan Ayah:

“Carilah tempat dimana rezekimu berada, karena jika rezeki dan tempat tinggalmu berbeda, maka hilang sebagian rahmatmu” 

TIDAK SUKA BERMEWAH-MEWAHAN 

Ayah orangnya tak suka bermewah-mewahan, ayah juga tidak malu tampil seadanya, bahkan sewaktu kemi kecil ayah jarang sekali beli baju baru, setiap hari raya ayah hanya membelikan kami baju baru, kemudian ayah mengatakan, saya tidak akan malu tampil dengan baju lama, asalkan kalian sekolah, ayah akan malu jika suatu saat nanti kalian menjadi sampah masyarakat. 

Pesan Ayah:

“Jangan takut jika kamu tidak meninggalkan warisan yang mewah, tapi takutlah jika kamu meninggalkan anak-anak yang tidak tahu tuhan” 

“Biarlah harta kami habis untuk menyekolahkan kalian asalkan kalian menjadi orang dan tidak menuntut kami diakhirat kelak” 



MENIKMATI HIDUP 

Kami memang bukanlah dari orang kaya, namun tidak jarang pula kami menikmati makanan-makanan enak seperti yang dinikmati oleh orang kaya.

Ayah memang orang yang hemat dalam hidup, namun bukan berarti ayah pelit terhadap diri sendiri, jika ada uang ayah akan menjamu anak-anaknya dengan makan enak.

Sesulit apapun kehidupan ayah, jika ayah mendengar ada yang dapat rusa, maka ayah pasti akan membelinya, sesulit apapun kehidupan kami, ayah pasti selalu berusaha untuk memberikan anak-anaknya dengan makanan yang enak. Karena bagi ayah percuma kita kerja banting tulang kalau kita tidak menikmatinya. 

Pesan Ayah:

“Jika kamu punya uang makan enaklah Bersama keluargamu, karena percuma kamu bekerja siang malam kalau kamu tidak menikmatinya, sebanyak apapun hartamu tidak akan dibawa mati” 

JANGAN BAWA KESUSAHAN KERJAMU DISAAT PULANG 

Ayah tidak pernah membawa keluh kesahnya disaat kerjanya pulang ke rumah, ayah selalu pulang dengan senyuman, apapun yang terjadi di tempat kerjanya tidak akan berpengaruh terhadap perilaku ayah disaat pulang, ayah tidak mau anak-anaknya tahu keluh kesah pekerjaannya. Bagi ayah anak-anak tidak perlu tahu kesusahannya disaat bekerja, cukup anak-anak tahu senyum ayah disaat pulang. 

Pesan Ayah:

“Tinggalkan susahmu ditempat kerja, bawalah senyuman pulang ke rumah, cukup mereka tahu betapa senangnya kamu disaat pulang” 

BERIKANLAH MODAL HIDUP KEPADA ANAK-ANAKMU 

Suatu hal yang berbeda lagi dari ayah adalah, ayah berusaha untuk memberikan modal hidup bagi anak-anaknya sesuai bidangnya masing-masing semampu ayah. 

Pesan Ayah:

“Bekali anak-anakmu semampumu, kalaupun tidak bisa untuk memenuhi kehidupannya, setidaknya bisa sebagai pijakan untuk Langkah awal mereka”

CARILAH RESTU ORANG TUA DISETIAP LANGKAHMU 

Dalam perjalanan hidupnya ayah selalu  meminta restu orang tuanya sebelum melangkah, ayah selalu mengkomunikasikan rencananya kepada orang tuanya, inilah yang membuat kami jadi terbiasa mendahulukan restu orang tua sebelum berbuat atau melangkah untuk melakukan sesuatu, baik dalam hal mencari pekerjaan, memulai usaha, memulai karier, bahkan mencari pasangan hidup, jika ada salah seorang dari orang tua kami yang tidak setuju, maka kami tidak akan melanjutkannya.

Disamping mengingat pesan dari ayah, kami juga ingat bahwa Ridho Allah tergantung kepada Ridho kedua orang tua, jadi percuma kita usaha siang malam, kerja banting tulang, jika orang tua tidak setuju maka keberkahan hidup akan menjauh dan kemurkaan Allah akan semakin mendekat. 

Pesan Ayah:

“Restu orang tua adalah kunci dari kebahagiaanmu, jika orang tuamu tidak restu, jangan harap hidupmu Bahagia dan berkah” 

TIDAK SUKA MEMBELA ANAK 

Ayah paling tidak suka membela anaknya, apalagi kalau anaknya bersalah, bahkan jika ayah marah pada kami, tidak satupun yang berani membela kami. 

Pesan Ayah:

“Jangan pernah kau bela kesalahan anakmu, karena sekali kau bela dia akan jadikan landasan untuk kesalahan berikutnya” 

REZEKI YANG HALAL 

Ayah selalu mengajarkan kami untuk tidak mencampuradukkan rezeki yang halal dengan sedikit yang haram, karena rezeki yang halal jika dicampur dengan sedikit yang haram akan rusak semuanya.

 Pesan Ayah:

“Jangan pernah kau nodai susah payah kerjamu hanya dengan mencampurkan sedikit yang haram” 

“Berikanlah rezeki yang benar-benar halal untuk keluargamu, karena rezeki yang halal saja belum tentu menjamin perilaku yang baik apalagi rezeki yang haram” 

BERUSAHALAH DENGAN CARA YANG HALAL 

Setiap cerita-cerita dengan ayah, ayah selalu menyelipkan pertanyaan bagaimana cara kami bekerja, bagaimana cara kami mendapatkan uang, diakhir ceritanya ayah menyelipkan pesan “segala sesuatu yang akan dimakan tu harus jelas, jangan berikan barang yang nggak jelas kepada anak istrimu”

Inilah pesan yang selalu saya ingat dimanapun dan dalam keadaan apapun, sehingga membuat saya lebih mencari keberkahan dibandingkan kemewahan. Membuat saya tidak terlalu silau dengan kemewahan dunia atau harta benda, karena tidak semua yang kita lakukan tersebut harus diukur dengan uang. 

Pesan Ayah:

“Apapun keinginanmu, dapatkanlah dengan cara yang halal, jika ada unsur haramnya tinggalkanlah” 

“Hasil yang halal adalah jika barangnya halal, cara mendapatkannya halal dan dipergunakan dengan cara halal”

BERSYUKURLAH 

Ayah selalu mengingatkan kami untuk selalu bersyukur terhadap apa yang teah kami dapatkan, ayah selalu mengingatkan kami untuk tidak pernah mengeluh terhadap kehidupan, apapun keadaan hidup sselalu disyukuri, karena kalau kita mengeluh tidak akan merubah keadaan hidup, malah akan membuat hidup kita semakin menderita.

Syukuri apa yang kita miliki, insyaAllah kita akan merasa cukup, dengan demikian kita akan selalu menjalani hidup dengan Bahagia.

Jika kita selalu bersyukur terhadap apa yang telah kita miliki insyaAllah pintu rezeki akan terbuka luas untuk kita, namun sebaliknya jika kita selalu mengeluh, maka pintu rezeki akan semakin menyempit.

Jangan pernah membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain,karena tak semua yang kau lihat itu seindah kenyataan

Pesan Ayah:

“Jangan pernah engkau bercita-cita menjadi seperti orang lain, tapi bercita-citalah orang lain ingin jadi seperti engkau”



JANGAN BANGUN KESIANGAN 

Ayah selalu membiasakan kami untuk bangun pagi, walaupun dihari libur atau tidak ada kerjaan, setelah itu kalau mau tidur lagi silahkan tidur Kembali diwaktu menjelang siang.

 Pesan Ayah:

“Ada atau tidak pekerjaanmu tetaplah bangun subuh, karena bangun siang akan mengunci pintu rezekimu” 

MAKAN BERSAMA 

Ini salah satu kebiasaan yang sudah mandarah daging bagi kami, sehingga setelah kami berkeluargapun kami selalu terbiasa begini, ayah selalu mengusahakan untuk makan Bersama, tidak pernah makan masing-masing jika kami ada dirumah, setidaknya kami makan Bersama semua yang ada di rumah saja.

 Pesan Ayah:

“Sesibuk apapun pekerjaanmu, disaat makan pulanglah untuk makan Bersama, karena itu adalah kunci keutuhan keluarga”

JANGAN SISAKAN MAKANANMU 

Pesan yang selalu disampaikan ayah sebelum makan adalah, ambillah makan secukupnya, jika kurang nanti bisa ditambah lagi, jangan sampai makanan yang diambil tidak habis atau tersisa, karena nanti makan tersebut akan menangis dan mengutuk kita.

Ayah selalu membiasakan kami untuk menghabiskan semua makanan sampai bersih, karena kita tidak tahu biji makanan mana yang membawa berkah, sehingga kami sudah terbiasa mekan sampai piringnya benar-benar bersih dari makanan.

Terkadang terkesan kita makan seperti orang kelaparan karena menghabiskan semua makanan tanpa sisa, padahal itulah anjuran yang sebenarnya, jangan sampai kita memubazirkan makanan.

 Pesan Ayah:

“Jangan suka menyisakan makanmu, karena kita tidak tahu biji nasi mana yang membuat berkah” 

USAHAKAN TIDAK KREDIT UNTUK MEMBELI BARANG 

Dalam urusan kemewahan dunia keluarga kami termasuk orang yang keterbelakangan, karena disaat orang ain sudah memunyai segalanya, sudah punya televisi, VCD, sepeda motor, kulkas, dll, kami masih belum memilikinya, kenapa demikian ? karena ayah selalu berusaha untuk memiliki sesuatu itu dengan cara cash bukan dengan cara kredit, disamping menghindari dosa ribanya, ayah juga menghindari beban pikiran karena dililit hutang yang bisa saja setiap saja akan ditagih oleh colektornya.

Ini dilakukan ayah bukan karena sok kaya, dan sok bersih, tapi lebih kepada mencari ketenangan hidup saja. 

Pesan Ayah:

“Jika kamu butuh sesuatu usahakan jangan kredit, karena semakin banyak kreditmu maka semakin banyak beban pikiranmu” 

”Biarlah barang seken asalkan cash, dari pada baru tapi kredit, nilai suatu barang itu bukan dinilai dari baru dan lamaya, tapi dari manfaatnya

JANGAN MENGAMBIL HARTA ORANG LAIN 

Disamping menjaga kebersihan atau kehalalan rezeki yang akan diberikan kepada keluarga, ayah juga selalu mengingatkan jangan sampai kami mengambil harta atau barang orang lain dalam bentuk apapun.

Pesan ini paling banyak kami dapatkan disaat musim buah, apalagi musin buah durian, setiap kami membawa buah durian bukan disambut Bahagia oleh ayah, tapi kami disambut dengan pertanyaan-pertanyaan, durian siapa yang dibawa pulang ? apakah durian orang lain ? durian kita atau durian umum yang bisa dimanfaatkan untuk bersama-sama.

karena sudah menjadi kebiasaan didaerah kami, kalau buah durian itu seperti menjadi milik Bersama semuanya, padahal yang durian Bersama itu ada juga, yaitu durian tua yang terlatak dipinggir-pinggir jalan atau ditanah-tanah umum desa. Namun karena terbiasa, durian orang lainpun masih dianggap milik Bersama, inilah salah yang dianggap biasa. 

Pesan Ayah:

“Setetes harta orang lain yang kau ambil tidak ada alasan untuk tidak mengembalikannya diakhirat kelak”

JANGAN LUPAKAN ORANG TUA 

Dari enam orang anak ayah, ada beberapa anaknya yang hidup diperantauan, satu pesan ayah yang selalu kami ingat adalah : orang tua adalah kunci kesuksesanmu, sejauh-jauhnya kamu merantau jangan pernah kamu lupakan orang tuamu, sesekali pulangkan minimal sekali dua minggu pulanglah.

Walaupun rezeki kami berada di rantau orang, namun kami akan selalu meluangkan waktu untuk menjenguk orang tua di kampung, karena disamping kita rindu terhadap orang tua dan kampung, orang tua juga lebih rindu terhadap kita, namun terkadang ditutupi agar tidak menjadi beban dalam pikiran kita, namun kita sebagai anak jangan sampai menunggu orang tua rindu dulu baru pulang, karena kerinduan orang tua itu terkadang akan membebani pikirannya. 

Pesan Ayah:

“Jangan sampai kau siksa hati orang tuamu karena rindu padamu, karena jika hati orang tua tersiksa maka jalan rezekimu akan semakin sempit” 

JANGAN PERNAH BERDEMDAM 

Ayah termasuk orang yang selalu santai dalam menjalani hidup, apapun yang telah dilakukan orang lain terhadapnya tidak pernah membuatnya demdan dan berusaha untuk membalas, ayah selalu santai dan menjalani hidupnya tanpa beban pikiran, karena bagi ayah kalau kita sakit hati terhadap orang lain, maka kita akan selalu berusaha untuk membalas, jika kita sudah berpikir untuk membalas, maka hidup kita tidak akan pernah tenang, kita akan sakit hati melihat dia Bahagia, dan setiap saat kita akan selalu berusaha untuk membalas perbuatannya, sehingga membuat kita tidak pernah fokus terhadap kehidupan kita sendiri.

Maka dari itu, tidak ada gunanya dendam terhadap orang lain, cukup jalani hidup dengan santai agar hidup selalu tenang. 

Pesan Ayah:

karena dendam akan menghalang rezekimu biarkanlah orang berbuat jahat padamu, masalah sikapmu kedia itu urusanmu, masalah perbuatan dia ke kamu itu adalah urusan Allah

JANGAN SIBUK MENILAI KEHIDUPAN ORANG LAIN 

Jangan pernah memikirkan kehidupan orang lain, jangan pernah menilai kehidupan orang lain, jangan iri terhadap kehidupan orang lain, jangan pernah membandingkan kehidupanmu dengan orang lain, karena kehidupan masing-masing kit aitu tidak akan pernah sama. 

Pesan Ayah:

Jangan pernah kamu menilai kehidupan orang lain, karena kehidupan orang lain tidak akan pernah sama dengan kehidupanmu. 

”Jika ada orang yang selalu mengurus kehidupanmu, bersyukurlah, karena dia selalu ada waktu untuk memikirkanmu dibandingkan dirimu” 

“Jika adalah orang yang selalu mencari kejelekanmu, maka bersyukurlah, karena kamu tak perlu koreksi diri lagi, kamu semakin tenang mereka semakin tersiksa” 

“Jangan pernah mengoreksi hidup orang lain, karena sebaik-baiknya dirimu tetap akan salah dimata orang yang tidak menyukaimu” 

“Jika ada orang yang sibuk megurus hidupmu maka bersyukurlah, karena kamu kadang tak sempat memikirkan hidupmu” 

JANGAN PUTUSKAN SILATURRAHIM 

Yang memutuskan silaturrahim dimurka Allah tapi jika ada yang memutuskan silaturrahmi denganmu, kamu  yang dibuang, dikucilkan, dihinakan, jangan dibalas dan jangan dendam, dan jangan sampai pula  kamu mengemis untuk mintak kembali. 

Pesan Ayah: 

“Jangan pernah kamu akui kesalahan yang tidak pernah engkau perbuat, apapun resikonya, karena itu sama dengan engkau taat kepada kedzaliman”

MEMILIH PASANGAN 

Dalam masalah apapun ayah selalu mempunyai pesan untuk kami, karena ayah tidak mau kami salah dalam melangkah, satu Langkah saja kita salah, sepanjang jalan kita akan berada dalam penyesalan.

Bukan dalam hal mencari rezeki saja, dalam mencari pasangan ayah juga mempunyai pesan untuk kami. 

Pesan Ayah:

Jangan cari istri karena kecantikannya, karena kecantikan akan berubah, jangan cari istri karena kayanya, karena kekayaan akan punah, carilah istri yang bisa membuatmu tenang, membuatmu senang  dan membuatmu nyaman,  dan mendukungmu dalam kebenaran”

 “Pilihlah jodoh yang beragama dan takut kepada tuhan, karena jika tuhan saja dia lupakan apalagi dirimu” 

HIDUP DITEMPAT BARU 

Dalam kehidupan kita tidak tahu rezeki kita  dimana, keraspun niat hati kita untuk menetap dikampung kalau Allah berkehendak rezeki kita diperantauan maka tetap akan hidup diperantauan, maka dari itulah ayah membekali pesan juga untuk kami jika suatu saat kami hidup diperantauan.

 Pesan Ayah:

“Mandilah diulak-ulak asalkan jan sampai mandi cighik” 



HORMATILAH TAMU 

Kebiasaan yang sealu diajarka oleh ayah terhadap tamu adalah, siapapun yang datang ke rumah, baik dikenal ataupun tidak dikenal, ayah akan selalu menghormatinya, setidaknya ayah akan menjamunya dengan makan, ayah bilang mereka datang menjemput rezeki mereka. 

Pesan Ayah:

“Hormatilah tamu, karena mereka datang menjemput rezeki mereka”

MEMBANTU SESAMA 

Dalam kehidupan ini kita tidak akan pernah bisa hidup sendiri, kita tidak akan terlepas dari bantuan orang lain, maka dari itu ringankan jugalah tangan untuk membantu sesame agar Allah juga membmerikan bantuan disaat kita dalam kesusahan.               

Pesan Ayah:

“Jika ada yang datang padamu untuk memintak atau meminjam, maka berilah semampumu, jangan sampai dia Kembali dengan tangan kosong, karena ada do’a mustajab yang akan disampaikannya” 

JANGAN PERNAH SOMBONG 

Jangan pernah sombong terhadap apa yang engkau miliki, karena apapun yang engkau miliki hanyalah titipan dari Allah SWT, dan tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuasaan Allah. 

Pesan Ayah:

“Jangan pernah sombong terhadap apaun yang telah kamu dapatkan, apapun yang telah kau miliki belum ada apa-apanya dimata Allah, ingat Allah maha penutar balik keadaan”

JANGAN SEPELEHKAN ORANG LAIN 

                Apapun jabatanmu saat ni jangan pernah menganggap remeh orang lain, karena kamu belum tentu lebih hebat dari mereka. 

Pesan Ayah:

“Jangan pernah menyepelahkan orang lain, orang lain diam bukan karena tidak mau dan tidak tahu, tapi karena mereka masih menghargaimu” 

BERTEMAN 

Prilakumu sangat dipengaruhi oleh temanmu, jika kamu ngin jadi orang baik, maka bertemanlah dengan orang baik, begitu juga sebaliknya. Bukan tujuan memilih kawan, tapi setidaknya carilah kawan yang bisa membuatmu berpikir jauh ke depan, bukan yang suka senang-senang sesaat. 

Pesan Ayah:

“Carilah teman yang bisa membuatmu berpikir maju, jangan teman yang membuatmu puas dan senang”

JANGAN TERGIUR KARENA UANG 

Lakukanlah sesuatu dengan ikhlas karena Allah SWT, jangan pernah kau melakukan sesuatu hanya karena uang, karena kalau target utamamu adalah uang, maka kamu tidak akan pernah mendapatkan keberkahan. 

Pesan Ayah:

“Jika dirimu bisa diukur dengan uang, maka pupus sudah harga dirimu” 

JAGA KEPERCAYAAN ORANG LAIN

Harta yang paling berharga adalah kepercayaan, jika kamu masih dipercaya oleh orang maka kamu akan bisa hidup dimanapun, tapi sebaliknya, jika kepercayaan orang sudah hilang padamu, percayalah jalanmu akan  sempit. 

Pesan Ayah:

“Jagalah kepercayaan orang lain karena jika keperacayaan orang sudah hilang padamu, maka tidak akan ada lagi tempat untukmu”

HARGAILAH ORANG LAIN 

Hidup ini bagaikan didalam sebuah mobil, jika sekarang kamu memimpin berarti kamu sedang berada di posisi sopir, hargailah penumpangmu, karena penompangmu bisa jadi lebih mahir darimu, tapi mereka diam bukan karena takt ahu jalan dan tak bisa mengemudi, tapi mereka masih menghargaimu sebagai sopir. Hargailah mereka selagi mereka masih diam dan menghargaimu, jika mereka sudah tidak lagi menghargaimu, maka mereka tidak akan diam lagi.

Hargailah orang lain, apapun keadaannya, karena masing manusia pasti mempunyai kelebihan dan keurangan masing-masing. Hargailah orang lain agar orang lain juga bisa menghargaimu. 

Pesan Ayah:

“Hargailah orang lain yang masih menghargaimu, jika sudah tidak ada yang menghargaimu maka tamatlah riwayatmu” 

MEMBERIKAN PERTOLONGAN 

Selagi kamu mampu maka berikanlah pertolongan kepada orang lain, apapun bentuk pertolongan yang kau berikan jangan pernah berharap balasan dari orang yang engkau tolong, dan jangan pernah kau menyesal menoong orang lain karena kau anggap tidak bisa membalas jasa. 

Pesan Ayah:

“Jangan pernah berharap balasan kepada orang yang pernah kau tolong, tapi yakinlah Allah pasti akan membalas kebaikanmu melalui tangan-tangan yang tidak engkau duga” 

HIDUP BERTETANGGA 

Kita hidup ini tidak akan terlepas dari bantuan orang lain, orang yang paling dekat dengan kita bukan saudara ataupun keluarga, tapi orang yang paling dekat adalah tetanggamu, karena merekalah yang paling mengetahui keadaanmu. 

Pesan Ayah:

“Buatlah tetanggmu senang agar hidupmu tenang”


Tunggu bukku-buku kita berikutnya............................




Komentar

Ocu Sadi

Aplikasi Rapor Kurikulum Merdeka Semua Jenjang Lengkap dengan Rapor P5 GRATISSS..!!

Rapor Kurikulum Merdeka semua Jenjang (TK/PAUD, SD, SMP, SMA, Paket) Sesuai PPA 2024 dan Rapor P5

Perangkar Ajar Kurikulum Merdeka CP Terbaru 2024 sesuai PPA. 2024 Lengkap Semua Kelas dan Semua Mapel

Aplikasi Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka Semester 2 Semua Kelas Sesuai CP Tahun 2024

Puluhan Aplikasi Gratis Tanpa Kunci Untuk Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan di Seluruh Indonesia (Ocu Sadi)

Aplikasi Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka TP. 2024-2025 Sesuai PPA. 2024

Aplikasi Rapor Semester 2 Sekaligus Rapor P5 Semua Jenjang dan Semua Kelas

Kumpulan Perangkat Ajar, Bank Soal, Admisnistrasi Kelas, Rapor, Buku Pedoman dan Lainnya Semua Jenjang

Kumpulan Perangkat Ajar Semua Jenjang Mulai Dari PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK

Kumpulan Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025