Ayah Inspirasiku (Karya Nursadi)
Ayah Inspirasiku ini diambil dari kisah nyata hidup penulis bersama ayah dan amak, buku ini ditulis untuk ayah dan omak tercinta, buku ini juga mendapatkan tanda tangan dari Sekda Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, buku ini sudah beberapa kali mengikuti pameran di berbagai lokasi. Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dan menjadi pembelajaran untuk kita semua. Buku ini sipersembahkan untuk ayah dan amak tercinta.
Dalam kehidupanku ayah selalu menjadi
inspirasi hidupku dalam melakukan hal apapun, dalam setiap keadaan ayah selalu
mempunyai pesan untuku, setiap langkahku ada pesan ayah yang selalu ku ingat.
Sehat selalu ayah, murah rezeki dan diberikan umur yang Panjang dan berkah agar
aku bisa untuk membalas jasa-jasa di hari tua ayah. Masih ada banyak niat
hatiku yang belum tersampaikan untuk ayah, semoga Allah mempermudah jalan
rezekiku agar aku bisa melaksanakan niat hatiku untuk ayah.
Inspirasi atau Pesan-Pesan kehidupan yang saya dapat dari ayah adalah sebagai berikut :
MENJAGA KEWAJIBAN KEPADA ALLAH
Ayah selalu mengingatkan kewajiban kepada
Allah, Ayah selalu menjadi teladan dalam melaksanakan kewajiban kepada Allah,
kemanapun, dimanapun kami berada, ada dua hal yang tidak pernah ditinggalkan
yaitu pakaian sholat dan Al-Quran.
Untuk masalah sholat dan mengaji ayah
langsung menjadi guru utama untuk mengajarkan kepada anak-anaknya, ayah tidak
membiarkan anaknya untuk belajar sholat dan mengaji kepada orang lain, karena
ayah menganggap ini adalah kewajiban yang haqiqi baginya, dia tidak mau
diakhirat kelak ini akan menjadi tambahan beban baginya.
Walapun ayah terlahir dari keluarga yang
kurang mahir Al-Quran namun ayah tidak mau anak-anaknya tidak tahu Al-Quran,
bahkan ayah adalah salah satu pendiri
pendidikan Al-Quran di kampung. Sangat banyak ayah melahirkan para
pengajar-pengajar Al-Quran yang profesional di kampung.
“Jangan pernah lalaikan kewajibanmu kepada Allah, jika kamu sudah melupakan Allah bagaimana Allah akan mengingatmu”
INGATLAH ALLAH DALAM SETIAP KEADAAN
Ayah selalu mengingatkan kami, jangan pernah lupa kepada Allah dimanapun dan disaat apapun, karena kalau sampai kamu lupa akan Allah
segala sesuatu yang buruk akan mudah terjadi.
Selalulah ingat kepada Allah, karena
Allahlah yang maha kuasa terhadap segalanya, jika kamu selalu ingat kepada
Allah maka kamu akan selamat dari godaan manusia dan syaithan.
Ingatlah selalu kepada Allah, jika Allah
sudah meridhai semua Langkah perjalananmu maka tidak akan ada jalan yang terasa sulit untuk
dilewati.
“Jika semua jalan sudah tertutup untukmu, maka kembalilah
kejalan Allah, jalan Allah selalu terbuka untukmu”
JANGAN PENAH LUPA UNTUK BERDO’A
Ayah selalu mengajarkan untuk memperbanyak
berdo’a kepada Allah, kita di dunia ini hanya menjalani, yang menentukan yang
memberikan keputusan adalah Allah Swt, maka setelah berusaha perbanyaklah
berdo’a kepada Allah, karena hutang kita hanya berusaha dan berdo’a, masalah
hasil kita serahkan kepada Allah Swt.
Jangan pernah bosan dan capek untuk berdo’a kepada
Allah, walapun Allah belum mengabulkan semua permintaanmu sekarang, suatu saat nanti Allah
pasti akan mengabulkannya.
Apapun masalahmu, apapun keadaanmu jangan
pernah lupa berdo’alah kepada Allah. Carilah waktu-waktu yang mustajab untuk
berdo’a agar do’amu cepat dikabulkan.
“Berdo’alah, kalaupun tidak dikabulkan sekarang Allah
lebih tahu kapan do’amu harus dikabulkan”
HINDARI MAKSIAT
Ayah mendidik kami untuk selalu menjauhi
maksiat apapun bentuknya, ayah selalu mengawal perjalanan kami agar tidak
terjerumus ke dalam kemaksiatan.
Ayah selalu mengawasi cara berteman kami, dengan siapa
berteman, kemana pergi dan apa yang dilakukan, dan ayah juga memberikan batasan
bagi kami dalam berteman dan bermain, sehingga tidak ada cela buat kami untuk mendekati
kemaksiatan.
Ayah menjadi teladan bagi kami dalam bergaul dan berteman, ayah tidak pernah keluar malam, sehingga kami juga tidak pernah keluar malam, ayah tidak pernah nogkrong-nongrong di kedai kopi, sehingga kami juga tidak tahu aktivitas kedai kopi, ayah tidak pernah nonton-nonton hiburan, sehingga kami juga tidak pernah nonton hiburan, dan masih banyak lagi teladan lainnya, sehingga kami tidak ada cela untuk berkumpul Bersama teman-teman untuk kemaksiatan.
Pesan Ayah :
“Hindarilah maksiat, karena maksiat akan mendatangkan
murka Allah”
JANGAN BERKELIARAN DISAAT MAGHRIB
Ayah mengajarkan kami untuk mengakhiri aktivitas disaat maghrib, apapun pekerjaanmu, dimanapun kamu berada, jika sudah datang waktu maghrib maka pulanglah, karena ayam saja masuk kekandangnya disaat maghrib, masak kamu dikalahkan oleh ayam ?
Waktu maghrib adalah waktu yang sanbat berharga bagi kami, karena disaat itulah kami bisa bercerita, berkumpul, makan Bersama, sholat berjama’ah, mengaji dan belajar. Setelah itu kegiatan bercerita kami lanjutkan ditempat tidur sambil mijitin ayah, sehingga kami terbasa mendengarkan dongeng ayah sebelum tidur, dan ini adalah saat yang kami tunggu-tunggu setiap harinya.
Pesan Ayah:
“Jika datang waktu maghrib pulanglah ke rumah, jangan
sampai engkau dikalahkan ayam”
USAHAKANLAH UNTUK SELALU MAKAN BERSAMA
Sesibuk apapun pekerjaan ayah, kalau waktu
makan tiba kami selalu makan Bersama. Menurut ayah makan Bersama ini adalah
kunci dari kebahagiaan keluarga, karena makan ini salah satu kebahagiaan yang
ditunggu-tunggu oleh seluruh keluarga, makanya harus dinikmati secara
Bersama-sama.
“Makan Bersama adalah kunci dari keharmonisan rumah tangga”
JANGAN PERNAH NGOMEL ATAU MARAH DISAAT MAKAN
Waktu makan adalah waktu yang selalu kami tunggu sampai sekarang, karena waktu makan adalah waktu istirahat sekaligus kesempatan emas bagi kami untuk bercanda tawa, saling bertukar cerita dan bahkan berbagi pengalaman.
Pesan Ayah:
“Waktu makan adalah waktu untuk menikmati kehidupan,
jangan dirusak dengan ngomel atau marah-marah”
CINTAILAH MASJID
Semenjak kecil ayah selalu mengajari kami
untuk mencintai masjid, ayah selalu membawa kami ke masjid walaupun waktu itu
kami belum tahu apa-apa, kami hanya duduk berlari dan bermain di masjid.
Apalagi di bulan Ramadhan, ayah selalu membawa kami untuk sholat tarawih dan tadarus, sehingga kami sudah terbiasa dengan masjid.
Pesan Ayah:
“Ajarilah anak-anakmu untuk mencintai masjid, jangan takut
jika mereka ribut di masjid karena mereka yang ribut sekaranglah
yang akan menegakkan syi’ar agama dimasa yang akan datang”
“Ajarilah anak-anakmu untuk mencintai masjid, jika mereka
tidak tahu masjid jangan heran jika nanti mereka jauh dari Allah”
“Pergilah kemanapun dan tinggallah dimanapun,,
tapi ingat dua hal,, hindari yg haram dan jangan lupakan masjid”
JANGAN PERNAH LUPA UNTUK BERBAKTI
Sejak kecil ayah selalu mengajarkan kami
untuk berbakti, ayah mengajarkan banyak cara untuk berbakti, dengan cara
menyuruh kami untuk mengantarkan makanan kepada atuk dan nenek dan bahkan
membantu atuk dan nenek.
Kemudian ayah tidak pernah memberikan uang
kepada kami atas nama upah dari pekerjaan apapun, walapun ayah memberikan uang
kepada kami setelah melakukan sesuatu, tapi itu bukan diatas namakan upah dari
melakukan pekerjaan tersebut.
Hal ini dilakukan ayah agar kami tidak terbiasa melakukan sesuatu
hanya karena mengharapkan imbalan, karena jika sudah terbiasa melakukan sesuatu
dengan imbalan, maka akan terasa berat jika tidak ada imbalannya.
“Jangan biasakan memberi upah kepada anakmu, karena akan membuat mereka lupa cara untuk berbakti”
HORMATILAH GURUMU
Ayah selalu mengingatkan kami untuk tidak
melawan kepada guru, dan ayah tidak akan pernah menanggapi jika kami melaporkan
kejadian sekolah di rumah, sehingga kami tidak pernah melaporkan apapun yang
terjadi.
Apapun masalah yang terjadi disekolahmu
jangan kamu bawa pulang, selesaikan urusan sekolahmu disekolah, jika guru telah
menyerahkan kepada orang tua barulah akan menjadi urusan kami, kata ayah.
Ikuti nasehat guru, jalankan perintah guru, karena hanya dengan ituulah kami akan mendapatkan kesuksesan dalam hidup. Apapun yang terjadi jangan pernah melawan kepada gurumu.
Pesan Ayah:
“Hormatilah gurumu karena itu adalah kunci keberkahan
ilmu”
“Hormatilah gurumu walaupun bertentangan dengan
pikiranmu, ingat kalau merdeka pernah berjasa untukmu”
JANGAN PERNAH LUPAKAN JASA-JASA GURUMU
Ayah mengajari kami untuk selalu mengingat
jasa-jasa para guru yang pernah mengajari kami. Apapun yang pernah terjadi
disaat kamu sekolah jangan sampai merusak pikiranmu terhadap guru, sekali dia
menjadi gurumu selamanya dia adalah gurumu. Apapun yang pernah terjadi disaat
kamu sekolah itu adalah bumbu dalam pendidikan, jangan pernah membuatmu dendam
terhadap gurumu, guru adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupmu, kalaulah
tidak karena guru kamu tidak akan jadi apa-apa.
Ingatlah selalu jasa-jasa gurumu, selalulah berbakti kepadanya sampai kapanpun. Gurulah yang telah berjasa terhadap hidupmu, yang telah membuatmu tahu akan segala hal, jika ada kesempatan dan waktumu, bantulah guru-gurumu.
Pesan Ayah:
“Jangan pernah lupakan guru yang telah mengajarimu
walaupun satu hurup, karena tidak ada kata mantan guru dalam pendidikan”
MAKANAN YANG HALAL
Disaat ayah masih aktif menderes, setiap hari
libur saya sering ikut ayah ke kebun.
Saya ikut ayah menderes sekaligus menolong
ayah melepaskan sigirip (sisa deresan) yang ada polan (goresan
pisau). Sigirip itu saya kumpulkan kemudian saya bentuk bulat seperti
bola, sehingga kumpulan sigirip itu bisa kami jadikan sebagai bola
kasti.
Ayah menyuruh saya untuk membuang sisa
kulit karet atau ban yang masuk ke dalam tampungan karet (sayak). Jika
ada ban yang masuk ke dalam sayak tolong dibuang ya, karena itu
nanti akan merusak kebersikan rezeki kita. Percuma kita bekerja mencari yang
halal kalau akhirnya jadi haram juga karena ban tersebut, kata ayah.
“Jangan pernah mencampuradukkan rezeki yang halalmu
dengan yang haram, karena setetes rezeki yang haram akan merusak semua rezekimu”
“Pergilah kemanapun dan tinggallah dimanapun,,
tapi ingat dua hal,, hindari yg haram dan jangan lupakan masjid”
BEKERJA KERAS
Ayah mempunyai kebiasaan yang berbeda
dengan orang lain, orang lain sepulang kerja (menderes) mereka akan
menghabiskan waktu di diwarung-warung kopi dari siang sampai sore.
Ayah tidak menyukai hal tersebut, ayah
akan mencari kerja lain yang bisa dilakukan sepulang menderes, baik itu mencari
pasir, mencari batu, atau membuat kebun-kebun kecil dibelakang rumah.
Bagi ayah tidak ada waktu untuk bersantai, karena kita hidup ini harus punya rencana, untuk mencapai rencana tersebut tidak bisa hanya dengan bersantai-santai, kita bukan orang yang berlimpah warisan.
Pesan Ayah:
“Kita bukan putra
makhkota, maka bekerjalah, karena kita akan mengumpulkan nol
nol dari nol, bukan menghabiskan nol nol jadi nol”
“Selagi
napasmu terasa lepang bekerjalah,, jika tidak waktu akan membuatmu susah
bernapas”
JANGAN GENGSI DALAM BEKERJA
Sepanjang hidup ayah, sudah banyak
pekerjaan yang dijalaninya, ayah tidak pernah mempedulikan apapun bentuk
pekerjaan yang pennting bisa menghasilkan dan halal.
Apalagi disaat kami mulai sekolah keluar
daerah, ayah melakukan apa saja demi biaya sekolah anaknya, tidak jarang kami
mendapatkan hinaan dari orang lain, dikatakan orang hutan, tidak punya kerja
tetaplah, sang pebanting tulanglah dan bahkan banyak juga sindiran dipanggilan
orang kaya, atau mau pesta dan lain sebagainya.
Ayah tidak pernah gengsi untuk melakukan pekerjaan apapun, mulai dari mencari batu di sungai, mencari pasir, berkebun kecil-kecilan, sampai mengolah gambir menjadi getah secara berkeluarga, sehingga kami harus bermalam di kebun gambir.
Pesan Ayah:
“Jangan gengsi terhadap hidup, kerjakanlah apapun yang
penting halal, karena tidak ada orang gengsi yang menjadi sukses, tapi sangat
banyak orang yang sukses tanpa gengsi”
SEGERA TAUBAT DARI MAKSIAT
Karena sibuk pekerjaan terkadang kami juga
pernah lalai dalam melakukan ibadah kepada Allah Swt, anmun ayah selalu
mengajarkan kami untuk mohon ampun kepada Allah setiap maghrib dan subuh agar
kesalahan-kesalahan pada hari tersebut langsung diampuni oleh Allah Swt,
sehingga tidak lama bergelimang dosa.
Walaupun kita tak tahu taubat kita diterima atau tidak oleh Allah, namun hati akan merasa tenang jika sudah mintak ampun dan menyesali semua kesalahan yang pernah dilakukan dihada[pan Allah Swt.
Pesan Ayah:
“Jika engkau terlanjut berbuat salah maka segeralah
taubat, karena azab tidak menunggu engkau bertaubat”
JANGAN BANYAK PIKIR DALAM MEMILIH PEKERJAAN
Saya selalu meliihat ayah bisa melakukan
hal apapun, sehingga saya penasaran kapan ayah belajarnya, ternyata kuncinya
adalah ayah tidak pernah mengatakan tidak bisa terhadap apapun pekerjaan yang
akan dilakukannya.
Dari situlah saya juga ikut cara ayah
untuk tidak mengatakan tidak bisa terhadap pekerjaan apapun sebelum dicoba.
Sehingga apapun pekerjaan yang tersedia
selalu saya libas tanpa batas, dan Alhamdulillah bisa selesai dengan sempurna.
Pantang menyerah sebelum dicoba, ayah berprinsip orang yang bisa sekarang berawal dari tidak bisa juga, maka jika mereka bisa kita kenapa tidak.
Pesan Ayah:
“Ambillah semua peluang yang ada, jangan menunggu mampu, karena jika kamu menunggu mampu maka peluang itu sudah tidak ada, ambillah, seiring jalannya waktu kamu pasti akan mampu”
TIDAK BOLEH BERTANDANG
(TIDUR DI RUMAH ORANG LAIN)
Ini salah satu aturan keras yang ada
dirumah kami, ayah tidak pernah membiarkan kami untuk tidur bertandang (numpang
tidur) ke rumah siapapun, jika kami jalan ke rumah teman, rumah guru atau pergi
pengajian dan sebagainya, disaat sudah hampir tengah malam ayah pasti akan
mencari kami, jika hampir tengah malam kami belum pulang ayah akan menjemput
kami pulang.
Banyak pesan tersirat yang disampaikan
ayah melalui hal tersebut, yang pertama ayah tidak mau kami salah jalan dalam
berteman, karena jika tidur dirumah orang akan minim dari pengawasan, kedua
ayah ingin malam-malamnya bersama dengan anaknya, karena diwaktu malamlah waktu
yang Panjang buat anak-anaknya, waktu untuk menanamkan rasa kekeluargaan,
kemudian ayah tidak mau anaknya jadi lupa rumah karena keasyikan dirumah orang.
Pesan Ayah:
“Jadikanlah rumahmu sebagai tempat Kembali, jika kamu
tidak tahu tempat Kembali bagaimana nanti kamu bisa mempedulikan keluargamu”
JAGA SHOLAT DIMANAPUN
Salah satu hal yang selalu dilakukan ayah
adalah, ayah akan menghentikan pekerjaan apapun disaat adzan berkumandang,
sesibuk apapun pekerjaan ayah, ayah akan berusaha untuk melaksanakan sholat
diawal waktu, walaupun ada juga waktu sholat yang terlalaikan karena pekerjaan.
Ada dua pesan yang disampaikan ayah untuk
semua anaknya, kemanapun kalian pergi, dimanapun kalian nanti berada ingat dua
hal, yang pertama jauhi yang haram, yang kedua jangan lalaikan sholat.
Selain tidak melalaikan sholat, ayah juga akan berusaha untuk melakukan sholat dengan sempurna, ayah tidak mau melaksanakan sholat secara acak-acakan dengan pakaian seadanya, makanya kemanapun ayah bekerja ayah akan membawa pakaian sholatnya dan melaksanakan sholat sekhusyu’ mungkin dengan bacaan yang sempurna.
Pesan Ayah:
“Bagaimanapun keadaanmu, dimanapun posisimu tetaplah jaga
sholatmu, karena itulah yang akan menolongmu”
MENDIDIK ANAK MENGAJI
Ayah adalah salah satu guru mengaji senior
di kampung, sehingga banyak guru-guru mengaji yang ada di kampung adalah murid
ngaji ayah dulunya.
Walaupun sudah banyak tempat-tempat
mengaji yang tersedia, baik di musholla-musholla maupun di rumah-rumah warga,
ayah tetap menjadi salah satu guru mengaji yang dicari oleh masyarakat setempat
waktu itu. Inilah salah satu alasan kenapa ayah tidak membiarkan kami mengaji
ke tempat lain.
“Bukan tak mau mengantarkanmu mengaji kesurau, walaupun
kami capek pergi pagi pulang malam, namun kewajiban terhadap pendidkan agamamu
harus ayah pegang agar ayah bisa mempertanggungjawabkannya dihadapan Allah
kelak”
“Jangan ada kata capek untuk mendidik anak, karena Pendidikan
yang utama adalah dari keluarga, jika kalian sudah mengetahui dasar-dasar
agama, kalian akan terjaga untuk kemanapun”
PENTINGKANLAH PENDIDIKAN
Kehidupan ayah sangat berbeda dengan
masyarakat lainnya, walaupun orang lain sudah mulai hidup dengan bermewah-mewahan,
ayah tidak pernah menghiraukannya, ayah rela tanpa kewewahan asalkan anaknya
berpendidikan, ayah rela hidup sederhana, makan sederhana asalkan anaknya
mendapatkan pendidikan yang sempurna. Ayah berusaha mengantarkan anaknya
sekolah di luar daerah agar mendapatkan pendidkan yang lebih bagus.
Kami tidak tergiur kehidupan mewah seperti
orang lain, banyak yang
beranggapan menyekolahkan anak membuat kita tak punya apa-apa, kami tak peduli,
walaupun kami tak punya barang yang berharga, kalian berhasil menjadi orang
adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kami. Biarlah kami tak punya apa-apa asalkan kalian mencicipi pendidkan seperti orang.
Inilah bedanya ayah dengan orang lain,
kalau orang lain membujuk anaknya untuk tidak sekolah dan bisa diajak bekerja,
kalau ayah memaksa kami untuk sekolah tinggi-tinggi ke luar daerah, bahkan ayah
sampai mengusir kami dari rumah jika tidak mau sekolah.
Pesan Ayah:
“Ayah boleh hidup motong (menderes) tapi kalian jangan sampai hidup motong (menderes) seperti ayah, karena kalian tidak
akan sanggup banting tulang sampai mati”
“Kami bekarja panas-panasan pakai tenaga, kalian
rajinlah sekolah jangan sampai bekerja pakai tenaga lagi”
MENANAMLAH
Salah satu hobi ayah adalah, ayah suka menaman tanaman yang berharga di sekitar kebun atau rumah, seperti menanam durian, kelapa, langsat, manggis dan sebagainya, banyak yang berkomentar, untuk apa menanam pohon seperti itu, pohon itu akan berbuah puluhan tahun yang akan datang, kita tidak akan bisa mencicipinya, ayah tidak peduli dengan itu.
Pesan Ayah:
“Menanamlah, walaupun nanti kamu tidak akan mencicipi
hasilnya, setidaknya anak cucumu tidak mengambil buah tanaman orang”
JAGALAH PERSATUAN DALAM BERSAUDARA
Dari kecil ayah menanamkan rasa
persaudaraan diantara kami, ayah tidak pernah membedakan antara kami, sehingga
tidak jarang kami mempunyai baju yang kembar walapun jarak kami berbeda jauh,
ini dilakukan ayah agar kami tidak merasa dibedakan, bahkan sampai kami
mempunyai pasangan masing-masing, ayah selalu memberikan modal yang sama
terhadap anak-anaknya, bahkan ayah berusaha agar anaknya tinggal berdekatan
agar selalu terjaga persatuannya.
Ayah memberikan rumah dan tapak rumah
untuk semua anaknya diseputaran rumah keluarga, dengan tujuan agar kami selalu
Bersatu, karena kalaupun nanti ada yang selisih paham pasti tidak akan lama,
karena kami bertetangga.
Jagalah persaudaraan kalian, kalian laki-laki
ada tiga, tolong di jaga saudara perempuan kalian yang bertiga lagi, jangan
pernah berselisih paham.
Pesan Ayah:
“Jangan pernah sakit hati terhadap perkataan saudaramu,
jika pahit jadikanlah obat, jika manis jadikan sebagai palomak makan (agar
makan menjadi enak)”
MEMPERTAHANKAN HAK
Ayah mengajari kami untuk tahu hak, dan
ayah selalu tegas tentang hak ini, ayah tidak pernah menggangu hak orang lain,
tapi ayah juga tidak mau haknya diotak atik oleh orang lain.
Ayah
akan mempertahankan haknya sampai titik darah penghabisan, kemanapun jalurnya
ayah akan menjalaninya.
Disamping itu ayah juga mengajarkan kami untuk selalu mempertahankan hak, apapun tantangannya, apapun yang akan terjadi, yang Namanya hak pertahankanlah semampu kalian.
Pesan Ayah:
“Kita boleh miskin, tapi jangan sampai dipijak,
pertahankanlah hakmu sampai mati, jika kamu sudah tidak bisa mempertahankan
hakmu, maka kamu seolah-olah sudah mati, walaupun hakikatnya kamu belum mati, tapi kamu dan
keluargamu akan dipijak sampai mati”
MENEGAKKAN KEBENARAN
Dari kecil ayah selalu memperlihatkan
perilaku menentang kejahatan, baik sewaktu ayah menjabat dipemerintahan maupun
sewaktu menjabat sebagai pemuka adat, tidak jarang ayah dimusuhi karena selalu
melawan kemungkaran, bahkan puncaknya ayah diberhentikan dari semua jabatannya
karena selalu membangkang terhadap kebijakan-kebijakan yang menzholimi
masyarakat.
Ayah
tidak pernah menyesali hal tersebut, bagi ayah lebih baik kita dimusuhi karena
menegakkan kebenaran dari pada dipuji karena ikut kemungkaran.
Hal
itulah yang memotivasi kami untuk selalu menegakkan kebenaran. Saya juga
termasuk orang yang keras dalam menentang kedzolilman dan menyampaikan
kebenaran, baik dikhutbah-khutbah maupun diceramah-ceramah, sehingga suatu saat
datang seseorang kepada saya untuk melarang membahas kejahatan-kejatahan yang
terjadi, khutbah dan ceramah cukuplah masalah kewajiban kepada Allah saja,
jangan ikut campur urusan lain katanya, kamu masih kecil, jangan tajam-tajam
kali kalau khutbah dan ceramah, tambahnya, langsung saya jawab, saya hanya
menyampaikan yang benar, jika ada yang tersinggung berarti bukan salah saya. Selagi
ada kesempatan untuk memerangi kezholiman akan saya lakukan, karena saya tidak
punya kekuasaan, jadi saya pergunakan lisan semampunya, selagi berada di jalan
Allah, insyaAllah Allah pasti membukakan jalannya.
Setelah kejadian itu saya benar-benar diblack list dari dunia dakwah, namun Allah berikan jalan lain kepada saya untuk menegakkan kebenaran tersebut.
Pesan Ayah:
“Biarlah dibenci manusia asalkan dijalan yang benar, maka
yakinlah walaupun tidak sekarang, lambatlaun pertolongan Allah akan dating,
tetaplah tegakkan kebenaran, kalau bukan kita siapa lagi”
“Matipun
manusia menjelakkanmu kalau kata Allah tidak maka tetap tidak”
JANGAN HAUS JABATAN
Ayah berpesan: jangan terlalu haus dengan
jabatan, karena jabatan itu hanyalah titipan dari Allah, jabatan itu bukanlah
rezeki tapi tanggung jawab.
Bukan tak boleh untuk menduduki sebuah
jabatan, karena dengan jabatanlah kita akan lebih mudah untuk memeerangi
kemungkaran, tapi jangan sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
sebuah jabatan.
Capailah sebuah jabatan itu dengan jalan
yang benar insyaAllah jabatan tersebut juga akan mengantarkanmu ke jalan yang
benar.
Jika kamu punya jabatan di masyarakat, jadikan lah jabatanmu untuk menegakkan kebenaran, dan mencegah kemungkaran.
Pesan Ayah:
“Jangan takut kehilangan jabatan karena menegakkan yang
benar, lebih takutlah terhadap murka Allah jika kamu ikut kedzoliman demi
mempertahankan jabatan”
“Jangan takut dibenci manusia asalkan disayang oleh
Allah, karena Allah pasti punya cara untuk mengeluarkan engkau dari hinaan
manusia”
MENGHORMATI ORANG LAIN
Ayah selalu mengajarkan kami untuk selalu
menghormati siapapun, terutama orang yang lebih tua dari kami, hormatilah orang
lain, sekalipun kamu tidak mengenalinya, kami sealu diajarkan untuk selalu
mencium tangan orang yang lebih tua dari kami.
Kemudian ayah juga mengajarkan kami untuk
menghormati dan tidak memendang rendah terhadap siapapun, jangan pernah
menyepelahkan orang lain, belum tentu kamu lebih baik darinya, carilah sudut untuk menghormati orang lain, kalau tua
hormati karena tuanya, kalau pintar hormati karena pintarnya, kalau alim
hormati karena alimnya dan lain sebagainya.
Pesan Ayah:
“Hormatilah orang lain walapun tidak engkau kenali,
dengan menghormati orang lain membuat engkau dihormati”
“Hormatilah orang lain, kalaupun engkau tidak
dihormatinya, setidaknya orang lain akan menghormati engkau”
MENATA KEHIDUPAN, MODAL HIDUP UNTUK MASA DEPAN
Ayah selalu mengajarkan kami untuk berpikir jauh ke depan, tidak jarang ayah berpesan, jika kamu punya kebelihan uang maka belikanlah kepada barang yang berharga seperti emas atau tanah, jangan dulu bermewah-mewahan, karena kalau kamu belikan ke barang yang berharga seperti emas, lama-lama kelamaan harganya akan semakin naik dan kamu tidak akan pernah rugi. Jika kamu belikan ke mobil mewah, setiap saat kamu akan menghabiskan uang untuk merawatnya, dan semain lama harganya semain turun.
Pesan Ayah:
“Jika kamu punya uang belikan kepada sesuatu yang
berharga, seperti emas, tanah dan lainnya, karena dimasa yang akan datang kamu tidak
akan bisa lagi mendapatkannya, banyakpun uangmu, yang jual tidak ada, rajinpun
kamu menanam, tanah yang mau ditanam tidak ada”
“Berangsur-angsurlah membangun rumah, walaupun gubuk
kecil itu akan membuatmu lebih kuat dalam menjalani hidup”
BIASAKAN HIDUP HEMAT
Ayah selalu mengingatkan kami untuk selalu
hidup hemat, jika tidak dibutuhkan jangan dibeli, gunakanlah hasil kerjamu
kepada sesuatu yang dibutuhkan, tapi sangan sampai karena ingin berhemat kamu
jadi pelit kepada diri sendiri, jangan sampai pulak karena ingin berhemat kamu
jadi menahan selera.
Jangan tegiur oleh
kehebatan dunia, kamu belipun segala isi dunia ini maka kamu tetap akan belum puas, ambil lah seperlunya, maka kamu akan lama menikmati hidup. Dunia ini
luas, ambillah secukupnya, pergunakanlah seperlunya.
“Belilah segala yang dibutuhkan dan bermanfaat, karena
hidup tidak selamanya begini”
JANGAN LUPA BERSEDEKAH
Ayah selalu mengajarkan kami untuk mudah bersedekah baik kepada orang lain maupun ke masjid dan musholla, setiap ke pasar atau ketempat keramaian ayah mengajarkan kami untuk memberikan sedekah kepada orang yang minta-minta. Jka kami pergi ke masjid dan musholla ayah akan memberikan kami uang untuk dinfaqkan.
Pesan Ayah:
“Sesulit apapun kehidupanmu, jangan lupa bersedekah,
karena sekecil apapun sedekahmu akan menjadi kunci pembuka rezeki bagimu”
KETERBUKAAN DALAM RUMAH TANGGA
Terbukalah dalam rumah tangga, jika kamu sudah main rahasia-rahasiaan dalam rumah tangga maka lambat laun akan hilang kepercayaan keluargamu, jika kepercayaan keluargamu sudah hilang maka kepercayaan Allah juga akan menghilang untuk mu.
Pesan Ayah:
“Sampaikanlah kejujuran itu walaupun pahit, karena
sepahit-pahitnya kejujuran tidak sepahit dibohongin”
PENUHI KEINGINAN ISTRI DAN ANAK
Ayah jika pulang dari suatu tempat pasti
bawa oleh-oleh atau makanan untuk anaknya, disaat kami menawarkan padanya, ayah
selalu bilang sudah makan dan sudah kenyang, sekarang setelah menjadi ayahlah
kami baru tahu kenapa dulu ayah selalu bilang sudah makan dan sudah kenyang,
sekarang saya baru tahu, disaat makan kenapa ayah dulu lebih suka tulang-tulang
lauknya saja dari pada dagingnya, kenapa dulu ayah hanya mengambil leher,
kepala dan usunya saja, kenapa dulu ayah bilang lebih suka nasi dingin, dan
sebagainya.
Karena ayah yakin do’a istri adalah kunci kesuksesan suami, jika kamu ingin rezeki melimpah
jangan pelit terhap anak dan istri, semakin banyak memenuhi keinginan anak dan
istrimu maka akan semakin banyak
do’a yang akan disampaikan oleh anak dan istrimu.
Pesan Ayah:
“Jangan keberatan untuk memenuhi keinginan anak dan
istrimu, semakin banyak keinginan yang kamu penuhi maka akan semakin banyak
do’a untukmu”
“Do’a istri adalah
kunci kesuksesan suami”
BAHAGIAKAN KELUARGA
Sesibuk apapun pekerjaanmu, jangan pernah
lupakan waktu untuk keluargamu, walaupun hanya sedetik, luangkan waktu untuk
bercanda tawa dan membahagiakan keluargamu.
Jangan merasa rugi meluangkan waktu untuk membahagiakan keluargamu. Buatlah keluargamu Bahagia, karena dibalik kebahagiaan tersebut tersimpan do’a indah yang akan disampaikannya pada Allah.
Pesan Ayah:
“Dibalik senyuman anak dan istrimu ada banyak pintu rezeki
yang akan terbuka untukmu”
JANGAN MEMANJAKAN ANAK
Ayah adalah orang yang sedikit pemarah dan tegas, kami tak bisa membantah kata-katanya, ayah pemarah bukan tak penyayang, ayah sangat sayang kepada anak-anaknya, inilah cara ayah menyayangi kami, ayah tidak mau memanjakan anaknya, agar anaknya tahu adab.
Pesan Ayah:
“Silahkan menyayangi anak, tapi jangan dimanja, karena
jika kamu terlalu memanjakan anakmu, nanti kamu akan dimakannya”
BERPAKAIANLAH DENGAN BAIK
Sejak kecil ayah paling benci melilhat
anaknya tidak berpakaian sopan, apalagi untuk anak perempuannya, jangankan
memakai celana levis, jika ayah melihat akannya memakai, jika melihat ada ceana
levis cewek yang terjemur aja langsung dibakarnya. Untuk anak laki-lakinya ayah
juga mengatur cara berpakaiannya, ayah tidak pernah membelikan celana pendek
untuk anak laki-lakinya. Sehingga kami jika olahragapun tidak pernah pakai
celana pendek.
Selain tidak memberikan kesempatan untuk kami memakai celana pendek, ayah pun tidak pernaha memakai celana pendek baik di rumah mauppun di temp;at kerja, ayah bukan hanya memberikan contoh, tapi ayah siap untuk menjadi contoh bagi kami. Dengan demikian kami terpaksa mengikuti, bukan karena menjalankan perintah, tapi karena mencontoh.
Pesan Ayah:
“Pakaian mencerminkan perilakumu, baikpun ibadahmu, jika
pakaianmu tidak baik maka kamu akan
dianggap tidak baik”
PENDIDIKAN AGAMA
Ayah selalu memberikan pembelajaran agama
kepda kami semua sejak kecil, kemudian setelah kami masuk ke dunia pendidikan,
ayah berusaha mengantarkan kami ke sekolah yang bernuansa agama, baik itu
pondok pesatren maupun madrasah, ayah tidak mau mengantarkan kami ke
sekolah-sekolah umum, ayah berkata, setidaknya kalian tahu dasar hukum-hukum
dalam agama, kemudian kalau kalian sudah tahu tergantung kalian mau mengamalkannya
atau tidak, yang penting hutang ayah sudah lunas, katanya.
Bukan hanya anaknya, bahkan sampai ke cucu-cucunya ayah juga mengarahkan untuk mengantarkan cucunya ke Pondok Pesantren.
Pesan Ayah:
“Ayah memang bukan orang yang kuat beragama, tapi jangan sampai kalian kurang agama”
“Ajarilah anak akan ilmu agama, kalaupun tidak bisa
mangurangi beban diakhirat kelak, setidaknya mereka tidak menambah beban”
HIDUP MENETAP (TIDAK BERPINDAH-PINDAH)
Setelah beerumah tangga cara hidup ayah
sangat berbeda dibandingkan kehidupan sebelum menikahnya, dimana sebelum
menikah ayah suka merantau, namun setelah menikah ayah tidak lagi pergi
merantau, sesulit apapun kehidupan di kampung ayah tetap akan tinggal Bersama
keluarganya.
Prinsip ayah walaupun hidup susah jika
masih bisa berkumpul dengan keluarga itu adalah sebuah kebahagiaan, makanya
ayah tidak pernah pergi merantau setelah menikah.
Kalaupun nasib mengharuskannya pindah tempat tinggal maka ayah akan membahawa seluruh eluarganya ikut serta kesana, ada kebahagiaan tersendiri bagi ayah disaat pulang kerja ada anak yang menunggunya di rumah.
Pesan Ayah:
“Carilah tempat dimana rezekimu berada, karena jika
rezeki dan tempat tinggalmu berbeda, maka hilang sebagian rahmatmu”
TIDAK SUKA BERMEWAH-MEWAHAN
Ayah orangnya tak suka bermewah-mewahan, ayah juga tidak malu tampil seadanya, bahkan sewaktu kemi kecil ayah jarang sekali beli baju baru, setiap hari raya ayah hanya membelikan kami baju baru, kemudian ayah mengatakan, saya tidak akan malu tampil dengan baju lama, asalkan kalian sekolah, ayah akan malu jika suatu saat nanti kalian menjadi sampah masyarakat.
Pesan Ayah:
“Jangan takut jika kamu tidak meninggalkan warisan yang
mewah, tapi takutlah jika kamu meninggalkan anak-anak yang tidak tahu tuhan”
“Biarlah harta kami habis untuk menyekolahkan kalian
asalkan kalian menjadi orang dan tidak menuntut kami diakhirat kelak”
MENIKMATI HIDUP
Kami memang bukanlah dari orang kaya,
namun tidak jarang pula kami menikmati makanan-makanan enak seperti yang
dinikmati oleh orang kaya.
Ayah memang orang yang hemat dalam hidup,
namun bukan berarti ayah pelit terhadap diri sendiri, jika ada uang ayah akan
menjamu anak-anaknya dengan makan enak.
Sesulit apapun kehidupan ayah, jika ayah
mendengar ada yang dapat rusa, maka ayah pasti akan membelinya, sesulit apapun
kehidupan kami, ayah pasti selalu berusaha untuk memberikan anak-anaknya dengan
makanan yang enak. Karena bagi ayah percuma kita kerja banting tulang kalau
kita tidak menikmatinya.
Pesan Ayah:
“Jika kamu punya uang makan enaklah Bersama keluargamu,
karena percuma kamu bekerja siang malam kalau kamu tidak menikmatinya,
sebanyak apapun hartamu tidak akan dibawa mati”
JANGAN BAWA KESUSAHAN KERJAMU DISAAT PULANG
Ayah tidak pernah membawa keluh kesahnya disaat kerjanya pulang ke rumah, ayah selalu pulang dengan senyuman, apapun yang terjadi di tempat kerjanya tidak akan berpengaruh terhadap perilaku ayah disaat pulang, ayah tidak mau anak-anaknya tahu keluh kesah pekerjaannya. Bagi ayah anak-anak tidak perlu tahu kesusahannya disaat bekerja, cukup anak-anak tahu senyum ayah disaat pulang.
Pesan Ayah:
“Tinggalkan susahmu ditempat kerja, bawalah senyuman pulang ke rumah, cukup mereka tahu betapa senangnya kamu disaat pulang”
BERIKANLAH MODAL HIDUP KEPADA ANAK-ANAKMU
Suatu hal yang berbeda lagi dari ayah adalah, ayah berusaha untuk memberikan modal hidup bagi anak-anaknya sesuai bidangnya masing-masing semampu ayah.
Pesan Ayah:
“Bekali anak-anakmu semampumu, kalaupun tidak bisa untuk
memenuhi kehidupannya, setidaknya bisa sebagai pijakan untuk Langkah awal
mereka”
CARILAH RESTU ORANG TUA DISETIAP LANGKAHMU
Dalam perjalanan hidupnya ayah selalu meminta restu orang tuanya sebelum melangkah,
ayah selalu mengkomunikasikan rencananya kepada orang tuanya, inilah yang
membuat kami jadi terbiasa mendahulukan restu orang tua sebelum berbuat atau
melangkah untuk melakukan sesuatu, baik dalam hal mencari pekerjaan, memulai
usaha, memulai karier, bahkan mencari pasangan hidup, jika ada salah seorang
dari orang tua kami yang tidak setuju, maka kami tidak akan melanjutkannya.
Disamping mengingat pesan dari ayah, kami juga ingat bahwa Ridho Allah tergantung kepada Ridho kedua orang tua, jadi percuma kita usaha siang malam, kerja banting tulang, jika orang tua tidak setuju maka keberkahan hidup akan menjauh dan kemurkaan Allah akan semakin mendekat.
Pesan Ayah:
“Restu orang tua adalah kunci dari kebahagiaanmu, jika orang tuamu tidak restu, jangan harap hidupmu Bahagia dan berkah”
TIDAK SUKA MEMBELA ANAK
Ayah paling tidak suka membela anaknya, apalagi kalau anaknya bersalah, bahkan jika ayah marah pada kami, tidak satupun yang berani membela kami.
Pesan Ayah:
“Jangan pernah kau bela kesalahan anakmu, karena sekali kau bela dia akan jadikan landasan untuk kesalahan berikutnya”
REZEKI YANG HALAL
Ayah selalu mengajarkan kami untuk tidak
mencampuradukkan rezeki yang halal dengan sedikit yang haram, karena rezeki
yang halal jika dicampur dengan sedikit yang haram akan rusak semuanya.
Pesan Ayah:
“Jangan pernah kau nodai susah payah
kerjamu hanya dengan mencampurkan sedikit yang haram”
“Berikanlah
rezeki yang benar-benar halal untuk keluargamu, karena rezeki yang halal saja
belum tentu menjamin perilaku yang baik apalagi rezeki
yang haram”
BERUSAHALAH DENGAN CARA YANG HALAL
Setiap cerita-cerita dengan ayah, ayah
selalu menyelipkan pertanyaan bagaimana cara kami bekerja, bagaimana cara kami
mendapatkan uang, diakhir ceritanya ayah menyelipkan pesan “segala sesuatu yang
akan dimakan tu harus jelas, jangan berikan barang yang nggak jelas kepada anak
istrimu”
Inilah pesan yang selalu saya ingat dimanapun dan dalam keadaan apapun, sehingga membuat saya lebih mencari keberkahan dibandingkan kemewahan. Membuat saya tidak terlalu silau dengan kemewahan dunia atau harta benda, karena tidak semua yang kita lakukan tersebut harus diukur dengan uang.
Pesan Ayah:
“Apapun keinginanmu, dapatkanlah dengan cara yang halal,
jika ada unsur haramnya tinggalkanlah”
“Hasil yang halal adalah jika
barangnya halal, cara mendapatkannya halal dan dipergunakan
dengan cara halal”
BERSYUKURLAH
Ayah selalu mengingatkan kami untuk selalu bersyukur terhadap apa yang teah kami dapatkan, ayah selalu mengingatkan kami untuk tidak
pernah mengeluh terhadap kehidupan, apapun keadaan hidup sselalu disyukuri,
karena kalau kita mengeluh tidak akan merubah keadaan hidup, malah akan membuat
hidup kita semakin menderita.
Syukuri apa yang kita miliki, insyaAllah
kita akan merasa cukup, dengan demikian kita akan selalu menjalani hidup dengan
Bahagia.
Jika kita selalu bersyukur terhadap apa
yang telah kita miliki insyaAllah pintu rezeki akan terbuka luas untuk kita,
namun sebaliknya jika kita selalu mengeluh, maka pintu rezeki akan semakin
menyempit.
Jangan pernah membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain,karena tak semua yang kau lihat itu seindah kenyataan
Pesan Ayah:
“Jangan pernah engkau bercita-cita menjadi seperti orang
lain, tapi bercita-citalah orang lain ingin jadi seperti engkau”
JANGAN BANGUN KESIANGAN
Ayah selalu membiasakan kami untuk bangun
pagi, walaupun dihari libur atau tidak ada kerjaan, setelah itu kalau mau tidur
lagi silahkan tidur Kembali diwaktu menjelang siang.
“Ada atau tidak pekerjaanmu tetaplah bangun subuh, karena bangun siang akan mengunci pintu rezekimu”
MAKAN BERSAMA
Ini salah satu kebiasaan yang sudah mandarah daging bagi kami, sehingga
setelah kami berkeluargapun kami selalu terbiasa begini, ayah selalu
mengusahakan untuk makan Bersama, tidak pernah makan masing-masing jika kami
ada dirumah, setidaknya kami makan Bersama semua yang ada di rumah saja.
“Sesibuk apapun pekerjaanmu, disaat makan pulanglah untuk
makan Bersama, karena itu adalah kunci keutuhan keluarga”
JANGAN SISAKAN MAKANANMU
Pesan yang selalu disampaikan ayah sebelum
makan adalah, ambillah makan secukupnya, jika kurang nanti bisa ditambah lagi,
jangan sampai makanan yang diambil tidak habis atau tersisa, karena nanti makan
tersebut akan menangis dan mengutuk kita.
Ayah selalu membiasakan kami untuk
menghabiskan semua makanan sampai bersih, karena kita tidak tahu biji makanan
mana yang membawa berkah, sehingga kami sudah terbiasa mekan sampai piringnya
benar-benar bersih dari makanan.
Terkadang terkesan kita makan seperti
orang kelaparan karena menghabiskan semua makanan tanpa sisa, padahal itulah
anjuran yang sebenarnya, jangan sampai kita memubazirkan makanan.
“Jangan suka menyisakan makanmu, karena kita tidak
tahu biji nasi mana yang membuat berkah”
USAHAKAN TIDAK KREDIT UNTUK MEMBELI BARANG
Dalam urusan kemewahan dunia keluarga kami
termasuk orang yang keterbelakangan, karena disaat orang ain sudah memunyai
segalanya, sudah punya televisi, VCD, sepeda motor, kulkas, dll, kami masih
belum memilikinya, kenapa demikian ? karena ayah selalu berusaha untuk memiliki
sesuatu itu dengan cara cash bukan dengan cara kredit, disamping menghindari
dosa ribanya, ayah juga menghindari beban pikiran karena dililit hutang yang
bisa saja setiap saja akan ditagih oleh colektornya.
Ini dilakukan ayah bukan karena sok kaya, dan sok bersih, tapi lebih kepada mencari ketenangan hidup saja.
Pesan Ayah:
“Jika kamu butuh sesuatu usahakan jangan kredit, karena
semakin banyak kreditmu maka semakin banyak beban pikiranmu”
”Biarlah barang seken asalkan cash, dari pada baru tapi kredit, nilai suatu
barang itu bukan dinilai dari baru dan lamaya, tapi dari manfaatnya”
JANGAN MENGAMBIL HARTA ORANG LAIN
Disamping menjaga kebersihan atau
kehalalan rezeki yang akan diberikan kepada keluarga, ayah juga selalu
mengingatkan jangan sampai kami mengambil harta atau barang orang lain dalam
bentuk apapun.
Pesan ini paling banyak kami dapatkan
disaat musim buah, apalagi musin buah durian, setiap kami membawa buah durian
bukan disambut Bahagia oleh ayah, tapi kami disambut dengan
pertanyaan-pertanyaan, durian siapa yang dibawa pulang ? apakah durian orang lain
? durian kita atau durian umum yang bisa dimanfaatkan untuk bersama-sama.
karena sudah menjadi kebiasaan didaerah kami, kalau buah durian itu seperti menjadi milik Bersama semuanya, padahal yang durian Bersama itu ada juga, yaitu durian tua yang terlatak dipinggir-pinggir jalan atau ditanah-tanah umum desa. Namun karena terbiasa, durian orang lainpun masih dianggap milik Bersama, inilah salah yang dianggap biasa.
Pesan Ayah:
“Setetes harta orang lain yang kau ambil tidak ada alasan
untuk tidak mengembalikannya diakhirat kelak”
JANGAN LUPAKAN ORANG TUA
Dari enam orang anak ayah, ada beberapa
anaknya yang hidup diperantauan, satu pesan ayah yang selalu kami ingat adalah
: orang tua adalah kunci kesuksesanmu,
sejauh-jauhnya kamu merantau jangan pernah kamu lupakan orang tuamu, sesekali
pulangkan minimal sekali dua minggu pulanglah.
Walaupun rezeki kami berada di rantau orang, namun kami akan selalu meluangkan waktu untuk menjenguk orang tua di kampung, karena disamping kita rindu terhadap orang tua dan kampung, orang tua juga lebih rindu terhadap kita, namun terkadang ditutupi agar tidak menjadi beban dalam pikiran kita, namun kita sebagai anak jangan sampai menunggu orang tua rindu dulu baru pulang, karena kerinduan orang tua itu terkadang akan membebani pikirannya.
Pesan Ayah:
“Jangan sampai kau siksa hati orang tuamu karena rindu
padamu, karena jika hati orang tua tersiksa maka jalan rezekimu akan semakin
sempit”
JANGAN PERNAH BERDEMDAM
Ayah termasuk orang yang selalu santai
dalam menjalani hidup, apapun yang telah dilakukan orang lain terhadapnya tidak
pernah membuatnya demdan dan berusaha untuk membalas, ayah selalu santai dan
menjalani hidupnya tanpa beban pikiran, karena bagi ayah kalau kita sakit hati
terhadap orang lain, maka kita akan selalu berusaha untuk membalas, jika kita
sudah berpikir untuk membalas, maka hidup kita tidak akan pernah tenang, kita
akan sakit hati melihat dia Bahagia, dan setiap saat kita akan selalu berusaha
untuk membalas perbuatannya, sehingga membuat kita tidak pernah fokus terhadap
kehidupan kita sendiri.
Maka dari itu, tidak ada gunanya dendam terhadap orang lain, cukup jalani hidup dengan santai agar hidup selalu tenang.
Pesan Ayah:
karena dendam akan menghalang rezekimu biarkanlah orang
berbuat jahat padamu, masalah sikapmu kedia itu urusanmu, masalah perbuatan dia
ke kamu itu adalah urusan Allah
JANGAN SIBUK MENILAI KEHIDUPAN ORANG LAIN
Jangan pernah memikirkan kehidupan orang lain, jangan pernah menilai kehidupan orang lain, jangan iri terhadap kehidupan orang lain, jangan pernah membandingkan kehidupanmu dengan orang lain, karena kehidupan masing-masing kit aitu tidak akan pernah sama.
Pesan Ayah:
Jangan pernah kamu menilai kehidupan orang lain, karena
kehidupan orang lain tidak akan pernah sama dengan kehidupanmu.
”Jika ada orang yang selalu mengurus kehidupanmu,
bersyukurlah, karena dia selalu ada waktu untuk memikirkanmu dibandingkan
dirimu”
“Jika adalah orang yang selalu mencari kejelekanmu, maka
bersyukurlah, karena kamu tak perlu koreksi diri lagi, kamu semakin tenang
mereka semakin tersiksa”
“Jangan pernah mengoreksi hidup orang lain, karena
sebaik-baiknya dirimu tetap akan salah dimata orang yang tidak menyukaimu”
“Jika ada orang yang sibuk megurus hidupmu maka
bersyukurlah, karena kamu kadang tak sempat memikirkan hidupmu”
JANGAN PUTUSKAN SILATURRAHIM
Yang memutuskan
silaturrahim dimurka Allah tapi jika ada yang
memutuskan silaturrahmi denganmu, kamu yang dibuang,
dikucilkan, dihinakan, jangan dibalas dan jangan dendam, dan jangan sampai
pula kamu mengemis untuk mintak kembali.
Pesan Ayah:
“Jangan pernah kamu akui kesalahan yang tidak pernah
engkau perbuat, apapun resikonya, karena itu sama dengan engkau taat kepada
kedzaliman”
MEMILIH PASANGAN
Dalam masalah apapun ayah selalu mempunyai
pesan untuk kami, karena ayah tidak mau kami salah dalam melangkah, satu
Langkah saja kita salah, sepanjang jalan kita akan berada dalam penyesalan.
Bukan dalam hal mencari rezeki saja, dalam mencari pasangan ayah juga mempunyai pesan untuk kami.
Pesan Ayah:
“Jangan cari
istri karena kecantikannya, karena kecantikan akan berubah, jangan cari istri
karena kayanya, karena kekayaan akan punah, carilah istri yang bisa membuatmu
tenang, membuatmu senang dan membuatmu
nyaman, dan mendukungmu dalam kebenaran”
HIDUP DITEMPAT BARU
Dalam kehidupan kita tidak tahu rezeki
kita dimana, keraspun niat hati kita
untuk menetap dikampung kalau Allah berkehendak rezeki kita diperantauan maka
tetap akan hidup diperantauan, maka dari itulah ayah membekali pesan juga untuk
kami jika suatu saat kami hidup diperantauan.
“Mandilah diulak-ulak asalkan jan sampai mandi cighik”
HORMATILAH TAMU
Kebiasaan yang sealu diajarka oleh ayah terhadap tamu adalah, siapapun yang datang ke rumah, baik dikenal ataupun tidak dikenal, ayah akan selalu menghormatinya, setidaknya ayah akan menjamunya dengan makan, ayah bilang mereka datang menjemput rezeki mereka.
Pesan Ayah:
“Hormatilah tamu, karena mereka datang menjemput rezeki
mereka”
MEMBANTU SESAMA
Dalam kehidupan ini kita tidak akan pernah bisa hidup sendiri, kita tidak akan terlepas dari bantuan orang lain, maka dari itu ringankan jugalah tangan untuk membantu sesame agar Allah juga membmerikan bantuan disaat kita dalam kesusahan.
Pesan Ayah:
“Jika ada yang datang padamu untuk memintak atau
meminjam, maka berilah semampumu, jangan sampai dia Kembali dengan tangan
kosong, karena ada do’a mustajab yang akan disampaikannya”
JANGAN PERNAH SOMBONG
Jangan pernah sombong terhadap apa yang
engkau miliki, karena apapun yang engkau miliki hanyalah titipan dari Allah
SWT, dan tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuasaan Allah.
Pesan Ayah:
“Jangan pernah sombong terhadap apaun yang telah kamu
dapatkan, apapun yang telah kau miliki belum ada apa-apanya dimata Allah, ingat
Allah maha penutar balik keadaan”
JANGAN SEPELEHKAN ORANG LAIN
Apapun jabatanmu saat ni jangan pernah menganggap remeh orang lain, karena kamu belum tentu lebih hebat dari mereka.
Pesan Ayah:
“Jangan pernah menyepelahkan orang lain, orang lain diam bukan karena tidak mau dan tidak tahu, tapi karena mereka masih menghargaimu”
BERTEMAN
Prilakumu sangat dipengaruhi oleh temanmu, jika kamu ngin jadi orang baik, maka bertemanlah dengan orang baik, begitu juga sebaliknya. Bukan tujuan memilih kawan, tapi setidaknya carilah kawan yang bisa membuatmu berpikir jauh ke depan, bukan yang suka senang-senang sesaat.
Pesan Ayah:
“Carilah teman yang bisa membuatmu berpikir maju, jangan
teman yang membuatmu puas dan senang”
JANGAN TERGIUR KARENA UANG
Lakukanlah sesuatu dengan ikhlas karena Allah SWT, jangan pernah kau melakukan sesuatu hanya karena uang, karena kalau target utamamu adalah uang, maka kamu tidak akan pernah mendapatkan keberkahan.
Pesan Ayah:
“Jika dirimu bisa diukur dengan uang, maka pupus sudah harga dirimu”
JAGA KEPERCAYAAN ORANG LAIN
Harta yang paling berharga adalah
kepercayaan, jika kamu masih dipercaya oleh orang maka kamu akan bisa hidup
dimanapun, tapi sebaliknya, jika kepercayaan orang sudah hilang padamu,
percayalah jalanmu akan sempit.
Pesan Ayah:
“Jagalah kepercayaan orang lain karena jika keperacayaan
orang sudah hilang padamu, maka tidak akan ada lagi tempat untukmu”
HARGAILAH ORANG LAIN
Hidup ini bagaikan didalam sebuah mobil,
jika sekarang kamu memimpin berarti kamu sedang berada di posisi sopir,
hargailah penumpangmu, karena penompangmu bisa jadi lebih mahir darimu, tapi mereka
diam bukan karena takt ahu jalan dan tak bisa mengemudi, tapi mereka masih
menghargaimu sebagai sopir. Hargailah mereka selagi mereka masih diam dan menghargaimu,
jika mereka sudah tidak lagi menghargaimu, maka mereka tidak akan diam lagi.
Hargailah orang lain, apapun keadaannya, karena masing manusia pasti mempunyai kelebihan dan keurangan masing-masing. Hargailah orang lain agar orang lain juga bisa menghargaimu.
Pesan Ayah:
“Hargailah orang lain yang masih menghargaimu, jika sudah tidak
ada yang menghargaimu maka tamatlah riwayatmu”
MEMBERIKAN PERTOLONGAN
Selagi kamu mampu maka berikanlah pertolongan kepada orang lain, apapun bentuk pertolongan yang kau berikan jangan pernah berharap balasan dari orang yang engkau tolong, dan jangan pernah kau menyesal menoong orang lain karena kau anggap tidak bisa membalas jasa.
Pesan Ayah:
“Jangan pernah berharap balasan kepada orang yang pernah kau tolong, tapi yakinlah Allah pasti akan membalas kebaikanmu melalui tangan-tangan yang tidak engkau duga”
HIDUP BERTETANGGA
Kita hidup ini tidak akan terlepas dari
bantuan orang lain, orang yang paling dekat dengan kita bukan saudara ataupun
keluarga, tapi orang yang paling dekat adalah tetanggamu, karena merekalah yang
paling mengetahui keadaanmu.
Pesan Ayah:
“Buatlah tetanggmu senang agar hidupmu tenang”
Tunggu bukku-buku kita berikutnya............................
Komentar
Posting Komentar